Banyuwangi, seblang.com – Perkusi Using, musik tradisional khas Banyuwangi, bakal tampil dalam kemasan modern melalui gelaran perdana Banyuwangi Percussion Festival (BPF) yang digelar pada Jumat malam, 24 Oktober 2025, di Terminal Pariwisata Terpadu. Festival ini menjadi upaya memperkenalkan kekayaan musik tradisi sekaligus membuka ruang eksplorasi bagi seniman muda.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Banyuwangi memiliki kekayaan seni-budaya yang diwariskan lintas generasi, mulai dari tari, tembang, hingga ritual adat. “Perkusi Using adalah ruh dari banyak kesenian Banyuwangi. Karena itu kami menghadirkan festival ini khusus untuk mengenalkan keindahan dan keunikannya kepada masyarakat luas,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Perkusi Using digunakan hampir di setiap kesenian Banyuwangi, termasuk tari Gandrung dan berbagai upacara adat. Musik ini berpadu dari alat tradisional seperti gong, klincing, saron, rampak kendang, dan angklung Using, dengan ciri khas tempo kendang cepat yang menghasilkan irama rancak dan energik.
Majelis Kehormatan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi menegaskan, Perkusi Using diakui praktisi dan akademisi sebagai seni otentik Banyuwangi yang tidak ditemukan di daerah lain. “Irama kendangnya unik, belum bisa dinotasikan sampai sekarang, dan fleksibel dipadukan dengan berbagai genre musik,” katanya.
Ia menambahkan, regenerasi berjalan baik karena seni ini diwariskan turun-temurun dan diajarkan di sekolah-sekolah sebagai ekstrakurikuler. Festival ini, menurutnya, menjadi ruang strategis bagi seniman muda untuk memperkenalkan karya ke publik lebih luas.










