Perempuan dan Lintrik Banyuwangi (1)

by -209 Views
Foto model perempuan dan lintrik (san)
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Banyak jenis ilmu pengasihan atau yang biasa disebut ilmu pelet yang ada di antero Nusantara ini. Lain daerah, lain pula jenis ilmu pengasihan yang digunakan oleh Masyarakat setempat.

Demikian juga dengan wilayah Kabupaten Banyuwangi, yang sudah sejak lama dikenal sebagai daerah yang sangat kental dengan ilmu-ilmu mistis-nya. Orang mengenal ilmu pengasihan ala Banyuwangi ini dengan sebutan Santet.

Menurut penuturan beberapa tokoh adat Masyarakat Osing, ilmu Santet Banyuwangi memiliki beragam jenis dan tingkatan sesuai yang diinginkan oleh si pengguna. Sebagaimana diungkap oleh Ketua Adat Osing Desa Kemiren, Suhaimi, dari sekian banyak jenis Santet Banyuwangi yang tergolong paling keras dan sulit dinetralkan adalah Santet jenis Jaran Goyang.

Menurutnya, Santet jenis Jaran Goyang ini hanya digunakan apabila si pengguna — baik melalui jasa Dukun ataupun melakukannya sendiri — merasa sangat sakit hati dan dendam karena telah dipermalukan.

Selain ilmu Santet Jaran Goyang yang sangat terkenal dan konon sangat sulit untuk dinetralkan, ada juga jenis ilmu pengasihan lain yang disebut ilmu Lintrik. Beda dengan ilmu Santet Jaran Goyang yang konon hanya ada dan dimiliki oleh etnis Osing Banyuwangi, jenis ilmu Lintrik ini justru merata dan banyak digunakan oleh masyarakat di beberapa wilayah daerah Jawa Timur. Ilmu Lintrik ini adalah jenis ilmu pengasihan yang menggunakan kartu Ceki atau Kartu Lintrik sebagai medianya.

Yang sangat menarik dari ilmu Lintrik ini adalah adanya dominasi kaum Perempuan, baik dia sebagai pengguna jasa maupun dukun yang mempraktekkan ilmu tersebut. Benarkan?

Menurut Suhaimi, Perempuan dan Lintrik itu memangg sangat identik. Selain para pengguna jasa Ilmu Lintrik yang kebanyakan Perempuan, para Dukun yang mempraktekkan ilmu Lintrik alias Dukun Lintrik hampir semua Perempuan.

“Ya Dukunnya, ya pelanggan atau pengguna jasanya, hampir semuanya Perempuan. Dan yang menjadi sasaran atau target tujuan kebanyakan adalah laki-laki,” kata Suhaimi.

Dijelaskan, kalaupun ada Laki-laki yang berprofesi sebagai Dukun Lintrik, hasil atau dampak yang ditimbulkannya pasti tidak sedahsyat yang dihasilkan oleh Dukun Perempuan.

“Setahu saya, sejak dulu yang namanya Dukun Lintrik itu pasti Perempuan. Karena Perempuan memiliki kelebihan tersendiri dalam menggunakan atau mempraktekkan ilmu Lintrik. Perempuan memiliki aura magis yang sangat kuat. Ilmu Lintrik yang dikuasainya sudah begitu menyatu dengan jiwanya. Sehingga mantra-mantra yang dipakainya menjadi sangat kuat dan tajam,” ungkapnya.

(bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.