Banyuwangi, seblang.com – Kreativitas anak bangsa ini kembali muncul setelah siswa dan guru SMKN 1 Glagah, Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi menciptakan motor listrik desain khusus untuk kaum difabel.
Kepala Sekolah SMKN 1 Glagah, Panuri mengatakan sepeda motor yang diberi nama Semegah ini menggunakan mekanisme roda tiga. Motor ini dapat bergerak maju ataupun mundur, sehingga sangat memudahkan mobilitas kalangan difabel.
“Inisiatif pembuatan ini berawal dari adanya Kurikulum Merdeka, dimana sekolah didorong untuk berinovasi dengan melibatkan siswa,” katanya, Jumat (22/07/2022).
Menurut dia, pihaknya berupaya mewujudkan sebuah sepeda listrik yang dirancang untuk difabel dengan berkolaborasi dengan siswa jurusan otomotif tersebut.
Sedangkan, untuk jurusan otomotif sendiri bisa saja membuat sebuah inovasi lainnya yang hanya berakhir menjadi sebuah prototipe. Namun disini para guru dan siswa berkehendak lain.
Sehingga, guru dan siswa ingin berinovasi yang hasilnya bisa secara langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Nah, dipilihlah ide membuat sepeda ramah difabel ini,” ungkapnya.
Kemudian, produk motor listrik itu langsung bisa dimanfaatkan, kemarin motor tersebut diberikan kepada siswa baru difabel bernama Muhammad Yuki.
Pascalaunching, motor listrik tersebut cukup banyak diminati. Mulai dari beberapa guru di internal SMKN 1 Glagah, Dinas Sosial, hingga salah satu sekolah yang berada di Kecamatan Kalibaru.
Bila ada pesanan, SMKN 1 Glagah pun siap untuk memproduksi secara masal. Untuk tarif yang dibanderol yakni Rp 9 juta rupiah per unitnya.
“Kebetulan kami SMKN 1 Glagah adalah sebagai sekolah layanan hukum daerah, sehingga selain melayani pendidikan vokasi juga diperbolehkan untuk memasarkan produk karya siswa siswi kami,” tandasnya.
Sebelumnya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi karya dari SMKN 1 Glagah tersebut.
Ipuk pun berpesan berpesan agar sekolah lain di wilayah setempat bisa mewujudkan pendidikan yang bisa mengembangkan potensi siswa.
Dengan spirit merdeka belajar sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut, Ipuk berharap, sekolah-sekolah di Banyuwangi mampu melahirkan peserta didik yang nantinya bisa turut berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Tidak semata diajari dengan pelajaran yang tak mengakar dengan potensi dan kebutuhan di lingkungannya.
“Kembangkan kemampuan peserta didik untuk bisa turut membangun daerah. Tidak perlu, misalnya, harus mengajar prestasi di bidang eksakta, jika anak didik yang belajar memiliki minat yang berbeda serta potensi lingkungannya tidak mendukung,” terang Ipuk.
Ipuk juga menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberi ruang yang cukup luas bagi para pelajar Banyuwangi untuk mengembangkan kreativitasnya. Mulai dari support berupa program hingga ruang-ruang publik yang bisa menjadi unjuk karya para pelajar.
“Para pelajar Banyuwangi terus kembangkan kreativitas kalian. Kita akan berusaha untuk memberikan ruang-ruang berkreasi yang sekiranya dapat menunjang proses kreatif tersebut,” ungkapnya.////