Jadikan Program B2SA Pilot Project, Anggota DPRD dan DKP Kabupaten Malang Gelar Sosialisasi di Desa Tirtomoyo Pakis

by -62 Views
Writer: Ahmad Suseno
Editor: Herry W. Sulaksono
Abdulloh Satar usai memberikansosialisasi dan pelatihan B2SA bersama kader kesehatan dan warga Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis.

Malang seblang.com – Demi terwujudnya program ketahanan pangan yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, anggota DPRD Kabupaten Malang Abdulloh Satar bekerja-sama dengan Dinas Ketahanan Pangan menyosialisasikan program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) serta pelatihan pangan lokal dan Desa Tirtomoyo menjadi pilot project pelaksanaan program ini.

Menurut Abdollah Satar, nantinya program B2SA ini menyasar masyarakat Desa Tirtomoyo sebagai titik awal. Lewat dukungan Pokok Pikiran (Pokir) Abdulloh Satar, kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelatihan pola konsumsi pangan sehat, tetapi juga budidaya kebun pangan dan ikan lele yang akan berjalan selama lima tahun.

“Ini adalah upaya kami untuk menyadarkan masyarakat bahwa pangan tidak selalu harus nasi. Protein bisa didapatkan dari tanaman seperti singkong, kentang, atau ketela,” katanya, disela agenda ‘Sosialisasi Pola Konsumsi Pangan B2SA dan Kebun B2SA di desa,” di Balai Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Rabu (7/5/2025).

Untuk program kebun B2SA, warga difasilitasi kebun seluas minimal 200 meter persegi yang disiapkan oleh desa atau masyarakat sendiri. Bantuan dana sekitar Rp 15 juta hingga Rp16 juta per titik diberikan untuk pengadaan bibit tanaman dan kolam portable beserta benih ikan lele.

“Kita ingin memulai perubahan dari bawah. Dengan adanya pilot project ini, masyarakat diajak memahami pentingnya keberagaman pangan dan bagaimana mereka bisa memproduksinya sendiri,” beber Satar.

Program ini juga menyasar peningkatan gizi anak-anak, dengan hasil panen baik dari sayuran maupun ikan lele diprioritaskan untuk konsumsi keluarga, khususnya anak-anak di wilayah tersebut.
Jika produksi melebihi kebutuhan, hasilnya dapat dijual untuk menambah pemasukan rumah tangga.

Menariknya, pengelolaan kebun dilakukan oleh ibu-ibu kader kesehatan desa. Satar menegaskan bahwa peran perempuan sangat penting dalam membangun ketahanan pangan keluarga.

“Selain menjaga gizi anak, ini juga membuka peluang tambahan pendapatan bagi para ibu rumah tangga. Mereka sudah lama mengabdi sebagai kader kesehatan, kini mereka bisa ikut berdaya secara ekonomi,” tandas Satar.

Program B2SA di Pakis merupakan bagian dari skema pemberdayaan yang lebih luas, termasuk pelatihan digital marketing, perizinan peternakan, dan pengelolaan limbah.

“Harapan saya konsep ini bisa direplikasi di desa-desa lain se-Kabupaten Malang sebagai model ketahanan pangan berbasis masyarakat,” terang Satar.

Sementara itu, Kepala Bidang Konsumsi dan Penganeka ragaman Pangan DKP Kabupaten Malang Dyah Desianti P menjelaskan, program pangan B2SA dan Kebun B2SA ini merupakan program Pokok Pikiran dari Legislatif dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Program ini adalah programnya Bapak Bapak anggota dewan, nantinya disetiap desa ada satu Pangan B2SA dan Kebun B2SA, dan di seluruh Kabupaten ada 42 titik program ini. Untuk hari ini adalah pelatihan pangan lokal dimana kami mengajarkan membuat masakan dengan bahan utamanya dari lokal wilayah ini,” pungkas Dyah.//////

iklan warung gazebo