Bupati Ipuk Bekali ASN Banyuwangi dengan Wawasan City Branding

by -185 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya menyegarkan semangat dan meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadirkan pakar marketing Yuswohadi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang city branding, Selasa (20/5/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh Sekretaris Daerah, para kepala dinas, kepala bidang, hingga camat se-Banyuwangi. Ipuk menekankan pentingnya menyuntikkan wawasan baru kepada ASN agar tercipta kesamaan persepsi dan lahir berbagai inovasi pelayanan publik.

“Semangat melayani masyarakat harus terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk itu, perlu recharge lewat pengetahuan dan wawasan baru,” ujar Ipuk.

Menurut Ipuk, city branding menjadi kunci dalam memperkuat identitas daerah. Ia mencontohkan keberhasilan Banyuwangi yang berhasil mengubah citra dari kota yang dulu dikenal dengan hal mistis menjadi destinasi wisata yang diakui luas. Namun, ia mengingatkan bahwa citra positif ini harus terus dirawat dan diperbarui.

“Jika branding ini tidak dijaga, maka bisa memudar. Padahal, branding dapat mengangkat potensi daerah dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Yuswohadi, yang dikenal sebagai penulis buku “Global Chaser”, menjelaskan bahwa city branding bertumpu pada empat pilar utama, yakni Tourist, Trade, Talent, dan Investor (TTTI). Ia menyebut, branding yang kuat mampu menarik wisatawan, yang kemudian memicu perdagangan, menarik investor, dan mendatangkan talenta untuk mendorong pengembangan daerah.

“Empat elemen ini saling berkaitan dan memberi dampak timbal balik. Jika dijalankan secara konsisten, akan mendorong kemajuan pembangunan daerah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa menentukan city branding harus dilandasi oleh potensi dan karakteristik daerah. Banyuwangi, lanjutnya, telah tepat dalam memilih pariwisata sebagai positioning utamanya, mengingat banyaknya potensi yang dapat dipasarkan dan sudah terbukti menarik perhatian publik.

Meski demikian, Yuswohadi menegaskan pentingnya konsistensi dalam merawat city branding yang telah terbentuk. Menurutnya, membangun citra memang tidak mudah, namun mempertahankan dan mengembangkannya justru jauh lebih menantang.

“Branding yang telah ada harus terus diperkuat agar berkembang secara organik. ASN sebagai motor penggerak kebijakan daerah memiliki tanggung jawab menjaga dan merawat identitas ini,” tutupnya.

iklan warung gazebo