Banyuwangi, seblang.com – Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi melakukan langkah cepat dengan menginventarisasi seluruh bangunan pondok pesantren (ponpes) di wilayahnya. Upaya ini dilakukan menyusul ambruknya musala Pondok Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri pada akhir September lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPU CKPP Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, mengatakan pendataan dilakukan untuk memastikan setiap bangunan ponpes memenuhi standar keselamatan dan memiliki perizinan sesuai ketentuan.
“Selama tiga minggu terakhir kami sudah melakukan pendataan nama-nama pondok pesantren dan meninjau langsung sejumlah bangunan sebagai sampel observasi,” ungkap Suyanto, Senin (27/10/2025).
Sebagai tindak lanjut, lanjutnya, DPU CKPP akan menggelar sosialisasi pada 29 Oktober mendatang yang menghadirkan pengelola ponpes. Sosialisasi tersebut akan membahas Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), hingga Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
“Kami ingin para pengasuh dan pengelola pesantren memahami pentingnya aspek keselamatan dan legalitas bangunan, termasuk tata ruang serta ketentuan teknis lainnya,” tambahnya.










