Blitar, seblang.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) membantu renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemasangan instalasi listrik kepada 192 warga Kota Blitar penerima manfaat.
Hal ini dilakukan pada acara Penyerahan Bantuan Sosial Peningkatan Kualitas RTLH, Pembangunan Baru Rumah Swadaya dan Jaringan Instalasi Listrik Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di ruang Sasana Praja kantor Walikota Blitar, Senin (30/05/2022).
“Jadi untuk tahun ini tadi ada sejumlah 192 rumah yang kita lakukan. Tentunya tahun demi tahun harapannya ada peningkatan, dari total keseluruhan rumah yang belum terfasilitasi ada sekitar seribu enam ratus itu paling tidak bisa segera terselesaikan,” kata Santoso.
Masih banyaknya masyarakat miskin yang rumahnya masuk kategori tidak layak huni, ini menjadi motivasi Pemkot Blitar mengupayakan untuk bisa dilakukan renovasi rumah yang tidak layak huni. Dalam rangka meningkatkan kesadaran solidaritas masyarakat bergotong royong membantu membangun RTLH milik warga, pihaknya juga memberikan dana stimulan.
“Makanya tadi ada klasifikasi bantuannya ada yang lima belas juta, ada yang sepuluh juta, tujuh juta setengah, bahkan ada yang full rumahnya kita bangun mulai nol sekaligus tambahan jaringan listrik. Sehingga nanti stimulan yang diberikan pemerintah Kota Blitar menjadi triger memicu pada masyarakat yang mampu membantu membangun rumah warga lain,” pungkasnya.
Kepada masyarakat yang rumahnya dekat bantaran sungai, Santoso mengaku telah menyarankan untuk dipindah ke rusunawa. Penilaiannya, ini selain menyalahi aturan perizinan juga mengancam keselamatan warga itu sendiri.
Pemkot Blitar kata dia sudah cukup sering menyadarkan warga yang tinggal dekat bantaran sungai seperti di barat SMPN 7 Kota Blitar untuk pindah ke rusunawa, tapi yang bersangkutan tidak berkenan.
“Oleh karena itulah kita tetap berupaya menyadarkan mereka. Saya selalu berharap ini bisa segera diselesaikan persoalan ini,” tukasnya.
