Malang, seblang.com – Di tengah hujatan, fitnah serta pengrusakan Alat Peraga Kampanye (APK) pada pasangan calon Wali dan Wakil Wali kota Malang nomor urut 3, Calon Wali kota Malang Abah Anton minta tim pemenangan untuk tetap santun dalam berpolitik. Hal tersebut disampaikannya saat deklarasi Malang Abadi di hotel Palem kota Malang, Kamis (31/10/2024) petang.
Menurut Abah Anton, seharusnya dalam kampanye ini para Paslon menyampaikan program dan gagasan bagaimana nantinya masyarakat Kota Malang bisa menentukan pemimpin yang dikehendakinya.
“Akan tetapi apa yang dilakukan saat pilkada ini, mereka sudah memperlihatkan karakter aslinya, Abadi dihujat, Abadi difitnah, dan sekarang semua APK Abdi disobek, apakah itu karakter seorang pemimpin, untuk itulah saya minta untuk tim kemenangan bahwa kita tetap santun dalam berpolitik,” tegas Abah Anton.
Bahkan Abah Anton merasa heran akhir akhir hujatan, fitnah semakin banyak, Anton menyebut hanya ingin merebut kekuasaan dan jabatan segala cara yang dilakukan.
“Padahal saya dan Abah Dimyati tidak terpengaruh apa apa, saya tenang tenang saja, saya dan Abah Dimyati tidak mencari penggawean (pekerjaan), kalau dihitung gaji Wali kota dan pendapatan kami berdua tidak ada apa apanya,” ungkap Abah Anton ditengah hiruk pikuk Abadi Menang.
Dirinya dan Dimyati warga asli Arema (arek Malang) akan mengabdi untuk kesejahteraan masyarakat dan memajukan Kota Malang, Abah Anton menyebut diumpamakan bus, mereka pegang trayeknya sedangkan Abadi bersama penumpangnya.
“Saya meminta pada Abah Dimyati untuk mengabdi membangun, mensejahterakan dan memajukan Kota Malang, ibarat bis trayek ke kecekel de e, tapi penumpang e onok dek Abadi (tidak apa apa trayeknya dipegang mereka, tapi penumpangnya ada di Abadi),” beber Abah Anton.
Sementara itu, salah satu warga yang ikut hadir di deklarasi Malang Abadi, Soleha menyampaikan dirinya bersama warga sekitar tidak terpengaruh oleh fitnah dan hujatan yang menimpa Abah Anton dan Dimyati, karena Soleha menilai Abah Anton sudah memberikan bukti saat menjadi Wali Kota Malang periode 2013 – 2018.
“Gak ngaruh mas dengan fitnah hujatan dan apapun namanya, kami bersama warga sekitar sini (Klojen), Abah Anton sering membantu warga yang membutuhkan, dia selama menjadi Wali Kota Malang dulu gajinya tidak pernah diambil,” tandasnya.
Dalam deklarasi Malang Abadi, dihadiri ratusan warga masyarakat sekitar Klojen yang sebagian besar adalah ibu dan emak emak.