Situbondo, seblang.com – Mantan anggota DPRD Situbondo, Tolak Atin, kembali menyuarakan keprihatinannya terkait kondisi keuangan RSUD dr. Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo yang diduga terlilit utang sebesar Rp17 miliar. Ia meminta DPRD untuk segera melakukan investigasi dan memanggil pihak terkait untuk memberikan klarifikasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tolak Atin dari manajemen RSAR, utang tersebut terutama disebabkan oleh tunggakan pembayaran kepada pihak farmasi dan penyedia alat kesehatan. Kondisi ini, menurutnya, mengancam ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tolak Atin juga mempertanyakan apakah defisit anggaran sehati yang mencapai hampir Rp 6 miliar per bulan September lalu turut berkontribusi pada membengkaknya utang RSUD.
Ia juga menyoroti keluhan karyawan terkait kurangnya transparansi pendapatan jaspel yang dapat berdampak pada motivasi kerja tenaga kesehatan.
“DPRD Kabupaten Situbondo diharapkan dapat segera bertindak untuk mencari solusi atas permasalahan ini dan memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,” ucapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, M. Faisol juga mengatakan jika informasi terkait dugaan tunggakan RS tersebut sebesar Rp 17 Milliar sudah ditampung dan akan segera memanggil Pihak RSAR Situbondo pada hari Jumat.
“Benar, saya juga sudah dapat laporan dan informasi terkait RSAR memiliki tanggungan sebesar Rp 17 M, dan untuk kebenarannya kami Komisi IV akan segera memanggil pihak terkait, Insaallah hari jumat ini,” katanya, Selasa, (29/10/2024).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr Sandy masih belum bisa dihubungi hingga berita ini terbit./////