Banyuwangi, seblang.com – “Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarungi luas samudra”. Penggalan lirik lagu itu pasti sudah tidak asing lagi di telinga anak bangsa. Sejak kecil kita sudah dikenalkan dengan kisah nenek moyang Indonesia adalah seorang pelaut.
Di pos TNI – AL Muncar Banyuwangi , Selasa (21/7/20) meresmikan monumen yang bertujuan untuk mengingatkan nenek moyang bangsa Indonesia. Monumen itu adalah Monumen Jalesveva Jayamahe atau disingkat Monjaya. Monumen ini terletak di dalam POS TNI – AL wilayah Kecamatan Muncar Banyuwangi .
Jalesveva Jayamahe memiliki arti “di laut kita tetap jaya”. Monumen yang menjulang tinggi itu menggambarkan seorang perwira menengah TNI Angkatan Laut berpakaian lengkap sambil menatap ke arah laut.
Dalam peresmian patung Jalesveva Jayamahe yang diresmikan oleh Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (p)Joko Setiyono dan dihadiri oleh Muspida Kabupaten Banyuwangi dalam sambutannya mengatakan “Adanya gagasan bahwa bagaimanapun majunya suatu bangsa hendaknya harus tetap berpijak pada sejarah, artinya bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa pahlawannya. Sedangkan makna lain dari sosok patung Sang Kolonel adalah sebagai simbol kesiapan menerima tongkat estafet pengabdian dari generasi ke generasi berikutnya,”
Tidak ketinggalan dalam peresmian patung Jelesveva Jayamahe itu WBP (warga binaan pemasyarakatan) Lapas kelas II A Banyuwangi Jeruji akustik lapas banyuwangi juga ikut memeriahkan acara peresmian monumen tersebut.
Alunan music,menambah suasana peresmian patung Jalesveva Jayamahe,walapun dalam masa pandemi covid – 19 para undangan juga tidak lupa menerapkan protokol kesehatan.
Danlanal banyuwangi juga sangat bangga dengan penampilan – penampilan para WBP, “Saya sangat bangga dengan hasil binaan Lapas Banyuwangi, warga binaan bisa berekspresi sehingga bisa menciptakan hasil karya yang bisa jadi unggulan warga Banyuwangi, dan keterampilan ini akan menjadi bekal bagi warga binaan setelah keluar dari Lapas ini,” terang Danlanal Banyuwangi (ari)
