Operasi Pasar Jadi Jurus Pemkab Banyuwangi Redam Inflasi Pangan

by -17 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
Operasi Pasar di Desa Gantangan

Banyuwangi, seblang.comPemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menggencarkan operasi pasar sebagai langkah strategis meredam inflasi pangan. Kegiatan ini digelar rutin hingga menyasar desa-desa agar harga kebutuhan pokok tetap terkendali.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut operasi pasar digelar bersama Perum Bulog, Bank Indonesia (BI) Jember, dan pelaku usaha lokal. “Kami ingin harga bahan pokok tetap stabil dan daya beli masyarakat terjaga. Karena itu lokasi operasi pasar digilir di berbagai kecamatan maupun desa,” ujarnya.

Seperti di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Rabu (17/9/2025), operasi pasar murah mendapat sambutan meriah. Warga berbondong-bondong datang untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menjelaskan operasi pasar berlangsung tiga hari, 15–17 September. “Kami ingin memastikan ketersediaan pangan tetap aman sekaligus harga tidak melonjak. Operasi pasar ini akan terus kami lakukan secara berkala,” katanya.

Operasi pasar di Gintangan menyediakan beragam komoditas. Telur disiapkan 450 kilogram per hari selama tiga hari. Beras medium tiga ton per hari dijual Rp67.500 per 5 kilogram, beras premium 500 kilogram seharga Rp74.000 per 5 kilogram, dan beras SPHP sebanyak 990 kilogram dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram.

Selain itu, dijual pula minyak goreng 272 liter, mi instan 45 dus, tepung 40 kilogram, gula pasir 80 kilogram, hingga gas elpiji 3 kilogram. Seluruh harga dipatok lebih rendah dibandingkan harga pasaran.

Menurut Nanin, ada dua pola pelaksanaan operasi pasar. Pertama, operasi mandiri bersama Bulog yang digelar setiap hari. Kedua, operasi gabungan bersama BI Jember yang dilakukan bulanan selama tiga hingga empat hari.

iklan warung gazebo