Bansos Tidak Layak, Banyuwangi Center Kirim Pengaduan ke Kemensos dan Bulog Pusat

by -616 Views
beras bansos yang dibagikan kepada masyarakat
iklan aston

Banyuwangi,seblang.com – Buruknya kualitas beras medium dari program bansos sembako Kementerian Sosial yang bekerjasama dengan Bulog untuk keluarga penerima manfaat (KPM-PKH) di Banyuwangi, menuai kritikan. Salah satunya datang dari Organisasi Kemasyarakatan Banyuwangi Center.

“Bantuan sembako tentu menjadi harapan masyarakat kecil dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya, karena kesulitan dalam mendapatkan penghasilan akibat pandemi. Namun hal ini sangat ironis, tatkala bantuan yang begitu diharapkan oleh rakyat kecil ternyata berasnya tidak layak konsumsi, “kata As’ad Ketua Banyuwangi Center kepada seblang.com, Minggu (4/10/2020).

Menurutnya, dari hasil investigasi tim Banyuwangi Center, bansos yang berasal dari Bulog yang dibagikan melalui petugas PKH untuk KPM di Banyuwangi tak memenuhi syarat 6 T, yakni Tepat Sasaran , Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Harga , Tepat Kualitas dan tepat Administrasi.

“Yang kami soroti disini adalah syarat Tepat Kualitasnya. Beras medium yang dibagikan tak layak konsumsi, karena sudah berubah warna menjadi kuning dan bau ampek. Pastinya, rasanya pun sudah beda,” ujarnya.

Sehingga, ia merasa kasihan terhadap 66 ribu lebih kepala keluarga penerima manfaat yang harus mengkonsumsi beras yang tak layak konsumsi tersebut. Meski tujuan bansos dari Kementerian Sosial tersebut sebagai jaring pengaman sosial (JPS) selama pandemi.

“Mereka itu juga manusia yang mana juga dilindungi Undang-undang. Masak beras sudah tidak layak konsumsi diberikan,” kesalnya.

“Sebaiknya pihak Bulog memeriksa terlebih dahulu beras tersebut sebelum dikirim, apakah beras itu layak konsumsi atau tidak,” pintanya.

Untuk itu, pihaknya pun membuat surat aduan atas kasus tersebut kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Bulog Pusat. Selain itu, surat tersebut juga ditembuskan kepada Presiden RI, DPR RI, Gubernur Jatim, Bupati Banyuwangi, dan Ketua DPRD Banyuwangi.

Sementara itu, beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi beberapa wartawan, Jusri Fakih Kepala Bulog Banyuwangi menepis anggapan jika beras medium yang dibagikan kepada penerima Bansos beras tersebut tidak layak konsumsi.

“Beras medium yang kami bagikan ke penerima bantuan itu lebih baik jika dibanding dengan beras raskin dahulu. Jadi masih layak konsumsi,” kata Jusri Fakih.

Menurutnya, beras berwarna kuning karena telah lama disimpan di gudang lebih dari tiga sampai enam bulan lebih. Sehingga beras yang dulunya berwarna putih berubah warna.

“Tetapi jika dibandingkan dengan beras yang biasa diterima program BPNT, ya jelas beda. Karena program BPNT mendapatkan jenis beras premium, jika program bantuan sosial ini, berupa beras medium,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihak Bulog akan siap mengganti beras medium dari program bansos beras tersebut yang dinilai memang betul betul tidak layak konsumsi.

“Kami siap ganti jika beras itu betul-betul tidak layak konsumsi,” pungkasnya.

Wartawan: Teguh Prayitno

iklan warung gazebo

No More Posts Available.

No more pages to load.