Situbondo, Seblang.com – Puluhan jamaah umroh asal Jember yang sebelumnya mendaftar melalui salah satu koordinator PT Tasbih bernama Muslihan, terlantar di Bandara Juanda, Surabaya.
Ironisnya, para jamaah justru menyalahkan PT Ash Shofwah, perusahaan yang berkantor di Asembagus, Situbondo, yang mana telah berupaya membantu dengan menampung dan memfasilitasi keberangkatan mereka.
Menurut Kuasa Hukum PT Ash Shofwah, Moh. Hanif, konflik ini bermula ketika salah satu koordinator PT Tasbih gagal memberangkatkan 39 jamaah tersebut. Setelah mendengar keluhan para jamaah, PT Ash Shofwah berinisiatif membantu dengan menawarkan solusi keberangkatan.
Namun, masalah baru muncul ketika tiket kepulangan yang dijanjikan kordinator PT Tasbih ternyata belum sepenuhnya dibayar. Akibatnya, para jamaah kini tertahan dan merasa kecewa dengan PT Ash Shofwah.
Moh Hanif menyayangkan situasi ini. Pasalnya, pihaknya telah berusaha sebaik mungkin untuk membantu para jamaah. Namun, janji-janji palsu dari PT Tasbih justru membuat PT Ash Shofwah menjadi pihak yang disalahkan. Ia pun mengungkapkan kekecewaannya atas situasi ini.
“Pihak kami sudah berupaya maksimal untuk membantu para jamaah. Namun, janji-janji palsu dari Muslihan sebagai koordinator PT Tasbih justru membuat kami menjadi pihak yang disalahkan,” ujarnya, Senin (16/12/2024).
Hanif menjelaskan bahwa Muslihan Koordinator PT Tasbih telah memberikan jaminan berupa sertifikat dan menyatakan bahwa tiket kepulangan masih berlaku. Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan koordinator PT Tasbih tersebut terkait teknis keberangkatan.
“Sayangnya, kordinator PT Tasbih gagal memenuhi janjinya. Akibatnya, para jamaah terlantar dan marah kepada kami,” tambah Hanif.
Atas kejadian ini, PT Ash Shofwah berencana untuk mengambil langkah hukum guna membersihkan nama baik perusahaan dan meminta pertanggungjawaban koordinator PT Tasbih.