Situbondo, seblang.com – Di tengah potensi alam Situbondo yang melimpah, seorang pengusaha gigih bernama Dendi Farizqi dari Kampung Bindung, Desa Sumber Anyar, Kecamatan Banyuputih, telah berhasil mengubah limbah menjadi peluang emas.
Berawal dari tumpukan lidi pohon kelapa dan aren yang terbengkalai, Dendi kini menjelma menjadi inspirasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Situbondo dengan bisnis sapu lidinya yang meraup omzet hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Selama lebih dari satu dekade, Dendi dengan tekun mengembangkan kerajinan sapu lidinya. Ketekunan dan kualitas produknya membuahkan hasil manis. Permintaan pasar terus meningkat, tak hanya dari berbagai daerah di Nusantara, namun juga merambah pasar ekspor ke negeri jiran.
Kesuksesan ini tak dinikmati seorang diri. Seiring bertambahnya pesanan, Dendi memberdayakan masyarakat sekitar dengan mempekerjakan hingga 40 tetangganya, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
“Awalnya saya merintis usaha ini sendirian. Namun, karena permintaan terus berdatangan, saya secara bertahap mulai memperkerjakan tetangga. Alhamdulillah, kini saya memiliki 40 pekerja yang membantu produksi,” ungkap Dendi dengan nada syukur saat ditemui di kediamannya, Kamis (17/4/2025).
“Untuk omzet, memang fluktuatif, tapi yang pasti setiap bulannya saya bisa mengirimkan dua pickup sapu lidi ke luar daerah. Satu pickup itu bisa memuat hingga 2 ribu sampai 3 ribu batang sapu lidi ,” katanya.
Variasi produk sapu lidi Dendi pun beragam, menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Harga jualnya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 35.000, tergantung pada volume, kualitas bahan baku, dan tingkat kerumitan pembuatannya.
Selain sapu lidi, Dendi juga memproduksi penebah kasur yang juga diminati pasar.
“Untuk harga sapu lidi dan penebah itu bervariasi, Mas, tergantung pesanan. Pelanggan bisa langsung datang ke rumah atau memesan melalui akun TikTok dan Facebook saya. Selain cara konvensional, saya juga memanfaatkan platform digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas, untuk mengetahui prodak saya jelas berlebel dengan tulisan ‘Najwa’ dan bergambar mahkota raja,” jelasnya, menunjukkan adaptasinya terhadap perkembangan teknologi.
Namun, di balik kesuksesan yang diraihnya, Dendi menyimpan cerita perjuangan yang cukup panjang. Selama belasan tahun merintis usaha, ia mengaku belum pernah mendapatkan dukungan signifikan dari pemerintah daerah sebelumnya. Namun, angin segar kini berhembus. Kunjungan Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, ke kediamannya baru-baru ini menjadi momentum penting bagi Dendi dan para pelaku UMKM lainnya di Situbondo.
“Saya sangat kaget dan senang sekaligus bangga ketika Mas Bupati datang langsung ke rumah untuk melihat hasil kerajinan saya. Ini adalah kali pertama seorang Bupati Situbondo turun langsung menemui saya dan memberikan motivasi serta dukungan sebagai pelaku usaha kerajinan sapu lidi,” kata Dendi dengan mata berbinar.
Ia melihat kunjungan ini sebagai angin segar yang sejalan dengan visi misi Bupati saat ini, yaitu “UMKM Naik Kelas”.
Dendi berharap, dukungan dari pemerintah daerah tidak hanya berhenti pada kunjungan simbolis. Ia berharap adanya kebijakan dan program yang berkelanjutan untuk memberdayakan UMKM di Situbondo, mulai dari akses permodalan, pelatihan peningkatan kualitas produk, hingga bantuan pemasaran yang lebih luas.
“Saya sangat berharap kepada pemerintah untuk terus mendukung kami, para pelaku UMKM. Dengan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan, kami yakin UMKM di Situbondo bisa benar-benar diperhatikan dan berkembang lebih pesat lagi, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah,” pungkas Dendi dengan penuh harap.
Kisah Dendi, seorang pengusaha sapu lidi dari Situbondo, adalah cerminan semangat pantang menyerah dan kemampuan melihat peluang di tengah keterbatasan.
Keberhasilannya menyulap limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, memberdayakan masyarakat sekitar, dan menembus pasar nasional bahkan internasional, menjadi inspirasi nyata bagi para pelaku UMKM lainnya. Kunjungan Bupati Situbondo memberikan harapan baru akan dukungan pemerintah yang lebih konkret, membuka lembaran baru bagi kemajuan UMKM di Bumi Shalawat Nariyah.