Bupati Ipuk Fiestiandani: Masyarakat Banyuwangi Bangga Tiga Maestro Seni Budaya Raih Penghargaan AKI 2024

by -1203 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono


Banyuwangi, seblang.com – Bupati Ipuk Fiestiandani menyatakan masyarakat Banyuwangi patut berbangga dengan keberhasilan tiga maestro seni budaya yang meraih penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI memberikan penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 kepada para penggerak seni budaya nasional.


AKI 2024 mengusung tema Persembahan Istimewa Bagi Penggerak Budaya tiga Maestro Seni dan Budaya asal Banyuwangi mendapatkan anugerah penghargaan yang berlangsung di The Tribrata Hotel and Convention Darmawangsa, Jakarta, pada Selasa (17/9/2024).

Ada 6 kategori penghargaan Kebudayaan dari Mendikbud Ristek yang diberikan kepada para seniman yaitu: Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan Asing, Media, Anak.

Penghargaan Kebudayaan dari Mendikbud Ristek RI yang diberikan kepada 3 (Tiga) seniman Banyuwangi, yaitu; Pertama Temu Misti (Seniman Tari Gandrung Banyuwangi) dengan Kategori Maestro Seni Tradisi.
Temu Misti merupakan sang penari Gandrung mendapat penghargaan dengan kategori Maestro Seni Tradisi. Sosoknya telah dikenal luas sebagai penari yang mengabdikan hidupnya untuk melestarikan tari kebanggan masyarakat Banyuwangi.

Keberhasilan Temu Misti dalam mengajarkan dan memperkenalkan tarian tradisional Gandrung kepada generasi muda menjadi alasan utama mengapa dia berhak menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia.

Dengan dedikasinya, Temu Misti telah menginspirasi banyak orang untuk terus menjaga memelihara dan melestarikan seni tari tradisional asal kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini.

Penerima AKI 2024 kedua adalah Siami (Penenun Wastra Using) yang merupakan tokoh kunci dalam dunia tenun di Banyuwangi yang berhak menerima anugerah Kategori Pelestari.

Sebagai penenun wastra Osing, Siami telah menjadi pelopor dalam menjaga keberlanjutan tenunan khas Osing. Penerimaan AKI 2024 oleh Siami merupakan bentuk pengakuan terhadap usahanya dalam melestarikan teknik tenun kuno yang hampir punah di kota yang dikenal sebagai serpihan tanah surga di pulau Jawa.

Tokoh Seni Budaya Banyuwangi Ketiga yang menerima AKI 2024 adalah Senari (Penyalin Kitab Lontar Yusuf) mendapatkan penghargaan dalam Kategori Pelestari.

Kitab Lontar Yusuf merupakan manuskrip kuno yang memuat ajaran dan kisah spiritual yang penting bagi masyarakat Banyuwangi. Melalui keterampilan dan ketekunannya, dia telah memastikan bahwa warisan spiritual ini tetap terjaga dan bisa diakses oleh generasi mendatang.

Penghargaan yang diterima merupakan bentuk pengakuan terhadap dedikasinya dalam melestarikan pengetahuan dan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang.

Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 yang diterima oleh Temu Misti, Siami dan Senari bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat di Banyuwangi.

iklan warung gazebo