LDII: Ibadah Kurban Perwujudan Ketakwaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT

by -3142 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Ibadah  kurban merupakan perwujudan ketakwaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT, yang kemudian Allah juga memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk berkurban. Landasan ibadah kurban umat Islam sama halnya dengan Nabi Ibrahim AS, yakni ketakwaan dan keikhlasan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh  Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam siarannya persnya pada Sabtu (15/6/2024).

iklan aston

KH Chriswanto mengajak umat Islam menata niatnya dalam berkurban. Ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi landasan dalam berkurban dalam membangun dan mengembangkan kesalehan sosial dan individu.

“Kurban bisa dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar KH Chriswanto.

Selanjutnya tokoh yang akrab P Chris itu  merujuk beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban, “Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Adapula satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing. Satu kambing untuk keluarganya dan satu kambing dikurbankan untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” tambah Bunya.

Kemudahan-kemudahan itu, mendorong DPP LDII mengajak warganya untuk mempraktekkan kurban sesuai dengan kemampuannya, “Ketakwaan menjadi pendorong warga kami, sehingga pada dalam posisi strata sosial apapun, warga LDII siap untuk berkurban. Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban,” imbuh P. Chris.

Dalam  majelis-majelis taklim diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, mulai dari pahala dan manfaatnya, “Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha, adalah menyembelih kurban karena takwa,” imbuh KH Chriswanto.

Hal senada disampaikan Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya dimana  ketakwaan menjadi dasar kesalehan individu untuk melaksanakan kurban, “Dari ketakwaan itu mendorong warga kami menabung. Mereka meskipun kekurangan tidak berharap daging untuk keperluan pribadi, namun berbagi dengan tetangga atau siapapun,” jelas Dody.

Dengan adanya kegiatan  berbagi tersebut semua orang diharapkan berbahagia pada  hari Idul Adha, “Tidak benar, ibadah kurban hanya untuk yang kaya saja. Mereka yang tidak mampu atas dasar takwa, bisa juga berkurban. Semua ini untuk ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia,” tuturnya.

Kesalehan sosial ini pada akhirnya, membangun rasa kebersamaan. Umat Islam tidak lagi memandang ormas, apalagi suku dan budaya, “Ukhuwah Basariah ko menjadi semakin kuat, dan ini menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara,” imbuh Dody.

Lebih lanjut dia mengungkapkan  kurban yang dilakukan pada saat 10 Zulhijah nanti, mendorong perputaran ekonomi. Menurutnya peternak dan petani itu sama, mereka memproduksi komoditas sejak bibit. Saat melepasnya ketika layak dijual, di situlah pendapatan mereka terakumulasi.

“Mereka bisa menabung, membeli anakan dan memeliharanya. Sisa uang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan membiayai sekolah anak-anak mereka. Makin banyak yang berkurban, makin meningkat kesejahteraan peternak dan keluarganya,” tambah Dody.

DPP LDII pada 17 Juni 2024 atau 10 Zulhijah 1445 menyiapkan lebih dari 3.700 lokasi pelaksanaan salat Idul Adha di seluruh Indonesia.

Dari ribuan tempat itu, berdasarkan data tahun 2023 lalu jumlah hewan kurban 47.341 ekor. Dengan rincian 25.154 ekor sapi, 18 ekor kerbau dan 22.169 ekor kambing. “Menurut catatan media massa, diperkirakan kurban yang dilakukan warga LDII pada tahun 2023 memutar ekonomi sebesar Rp. 652 miliar. Insya Allah tahun 2024 ini akan meningkat jumlah hewan kurbannya,” pungkas  Dody.//////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.