Banyuwangi, seblang.com – Komisi III DPRD Banyuwangi menggelar rapat kerja bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Koperasi UMKM dan Badan Pengelola Kekayaan dan Aset Daerah (BPKAD) dalam rangka mendengarkan paparan langkah strategis terkait optimalisasi PAD tahun 2023, Kamis (02/03/2023)
Pasalnya, dalam APBD tahun 2023 target PAD mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2022. Saat ini menargetkan PAD Banyuwangi sebesar Rp. 575 Miliar sementara tahun 2022 sebesar Rp 526 Miliar naik Rp. 49 miliar.
Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari mengatakan, agenda rapat kerja yang digelar pelayanan dalam rangka menyusun langkah-langkah strategis yang dilakukan Bapenda sebagai upaya mengoptimalkan semua aspek yang bisa menghasilkan PAD bagi Banyuwangi.
Menyampaikan, dalam rapat terakhir bulan sebelumnya dewan belum mendapatkan paparan maupun penjelasan yang membuat nasihat merasa puas,
“Tetapi kali ini mungkin dengan paparan Bapenda yang sudah luar biasa, kemudian juga penjelasan semua potensi yang menghasilkan PAD. Ketika disampaikan paparan seperti itu kita optimistis PAD Banyuwangi bisa tercapai di angka Rp 575 Miliar,” ucap Emy Wahyuni Dwi Lestari.
Untuk meningkatkan PAD Tahun 2023, dalam penjelasanya Bapenda akan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah diantaranya melakukan Kerjasama dengan Aparat penegak hukum (APH) untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran pajak dan retribusi daerah.
Selain itu juga mengembangkan penggunaan teknologi informasi dalam meningkatkan pemberian pelayanan pajak dan retribusi daerah serta optimalisasi aset dan kekayaan daerah.
Komisi III DPRD Banyuwangi juga mendorong adanya penataan dan perbaikan fasilitas sarana prasarana sejumlah pasar yang tersebar di Banyuwangi. Penataan lapak atau los pedagang di pasar, menurut Emi, juga menjadi hal penting untuk dilakukan. Tujuannya agar pedagang menempatkan lapak di dalam pasar dan tidak tercecer di luar pasar.Sebab hal itu memiliki keterkaitan dengan jumlah perolehan retribusi daerah dari sektor pasar.
Emi mengungkapkan, pada tahun 2022 lalu, retribusi daerah dari sektor pasar hanya mencapai 80 persen dari target yang telah ditetapkan.
“Kami berharap pada tahun ini, retribusi pasar tercapai 100 persen. Sebab, target pendapatan asli daerah di Banyuwangi naik sebesar 49 miliar dari tahun sebelumnya,” ucap Emi
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan pasar sektor daerah, yakni dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana pasar.
Dia mencontohkan, di pasar Banyuwangi, sebagian penjual lebih memilih tidak menggunakan los pasar yang telah disewakan. Hal ini berimbas terhadap kurang maksimalnya pendapatan daerah dari sektor pasar.
“Ke depan kami minta eksekutif melakukan penataan dan perbaikan sarana prasarana di pasar,” tegasnya.
Emy menambahkan. dalam rapat kerja, dimodifikasi juga mengubah besaran Silpa tahun anggaran 2022. “Karena pada bulan Januari kami belum mendapatkan informasi tentang hasil Silpa APBD banyuwangi tahun 2022. Dari penjelasan rahasia ternyata Silpa Banyuwangi menampilkan cukup besar sekitar Rp 292 Miliar. Dan selanjutnya Silpa ini akan digunakan untuk program apa saja, kami ingin mengetahui penjelasan eksekutifnya, “ pungkasnya./////