Tokoh Masyarakat dan FKUB Banyuwangi Deklarasikan Menolak Anarkisme

by -401 Views
Deklarasi menolak anarkisme
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Banyaknya aksi demonstrasi tolak Omnibus Law berujung anarkis di sejumlah wilayah tanah air, mengundang keprihatinan tersendiri bagi tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama (FKUB) di Banyuwangi,

Untuk itu, guna mewujudkan keamanan dan ketertiban di Bumi Blambangan, mereka mendeklarasikan diri menolak aksi anarkisme di gedung Rupatama Wira Pratama Polresta Banyuwangi, Jumat (16/10/2020).

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK mengatakan, pasca penetapan UU Cipta Kerja (Omnibus Law) oleh DPR RI, banyak mendapat penolakan dari kalangan mahasiswa, pelajar dan buruh yang berakhir rusuh dan anarkis.

“Unjuk rasa menyampaikan aspirasi itu boleh, tetapi anarkhisme tidak boleh,” kata Kombes Pol Arman.

Untuk mengantisipasinya, pihaknya melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen menjaga keutuhan dan kedamaian di Banyuwangi. “Mari kita bersama sama menjaga kedamaian di Banyuwangi,” ajak Kapolresta

Apalagi, di kabupaten paling ujung timur di pulau Jawa ini telah memasuki masa kampanye dalam tahapan Pilkada di masa pandemi. Untuk itu, pihaknya juga mengajak seluruh peserta yang hadir agar selalu mematuhi protokol kesehatan demi suksesnya Pilkada Banyuwangi.

Sementara itu, Ketua MUI Banyuwangi Moh Yamin, Lc mengatakan, meskipun penyampian pendapat ataupun aspirasi dilindungi konstitusi. Namun, dalam penyampian aspirasi jangan sampai dilakukan secara anarkhis.

“Kami menolak cara-cara penyampaian aspirasi dengan cara anarkisme,” tegas Moh Yamin yang juga Ketua FKUB Banyuwangi.

Apalagi, lanjut Yamin, Banyuwangi akan punya gawe besar yakni perhelatan Pilkada Banyuwangi.

“Untuk itu, kita berkumpul disini untuk memastikan Banyuwangi agar selalu aman, damai dan tenteram. Jangan sampai ada celah bagi mereka yang ingin memecah belah bangsa Indonesia,” ujarnya.

Yamin menambahkan, pihaknya juga menyayangkan keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi akhir akhir ini. Untuk itu, diperlukan peran serta orang tua dan guru untuk membimbing mereka agar fokus belajar demi masa depannya.

Dalam akhir acara, deklarasi menolak aksi anarkisme tersebut dibacakan secara bersama-sama oleh seluruh peserta yang hadir. Adapun isi deklarasi yang dibacakan sebagai berikut :

1. Menolak dan mengecam keras aksi anarkhisme dan sikap intoleransi dalam bentuk apapun jangan melakukan tindakan yg dapat merugikan diri sendiri.

2. Menolak berita Hoax dan aksi provokasi yang dapat memecah persatuan dan kesatuan Bangsa.

3. Berhati-hati dalam menyikapi berita yang beredar di media sosial. Saring dan pahami terlebih dahulu dan jangan mudah percaya terhadap berita yang belum jelas kebenarannya.

4.Terhadap perbedaan pendapat dalam UU Omnibus Law Cipta Kerja agar menempuh upaya jalur hukum.

5.Mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid 19,dan mari sukseskan Pilkada Banyuwangi 2020 yang aman, damai, demokratis dan sehat.

Wartawan : Teguh Prayitno

iklan warung gazebo

No More Posts Available.

No more pages to load.