Madiun, seblang.com – Masih tingginya harga bahan baku kedelai mengancam perusahaan tahu kelas menengah ke bawah. Adalah Tahu TN, perusahaan tahu milik Jumadi di jalan sedoro Kelurahan Banjarejo Kota Madiun yang terancam gulung tikar.
Perusahaan keluarga tersebut mengalami minus setiap harinya. Seperti bom waktu yang meledak kapan saja, Jumadi mengaku usahanya bisa tutup, tinggal menunggu waktunya.
“Kami perusahaan kecil, hanya 2,5 kwintal per hari. Untuk operasional produksi ini sudah minus terus pak”, ujarnya kepada jurnalis Senin, 18/1.
Perihal limbah, meski tidak terjadi keluhan warga, Jumadi mengaku rutin mendapat kunjungan dari dinas lingkungan hidup kota.
“Jarak pabrik ini ke sungai, bisa dibilang agak jauh pak, jadi kita pasang 9 bak kontrol sebelum turun ke sungai”, imbuhnya.
Perusahaan keluarga milik Jumadi tergolong cukup lama berdiri, 9 tahun. Namun sampai saat hanya dikerjakan 5 karyawan yang masih kerabat, ada hubungan keluarga.
Wacana pengolahan limbah menjadi biogas, bagi Jumadi belum tersirat sama sekali. “Oalah pak, lha wong untuk bertahan aja udah bagus. Ini posisi kedelai mahal, rasa-rasanya udah capek,” tutupnya.
Wartawan : Anwar Wahyudi
