Malang, seblang.com – Program Sekolah Plus Ngaji merupakan bagian dari ikhtiar bersama para guru dan para peserta didik mengawal bahwa hidup itu tidak hanya di dunia saja karena akhirat juga penting yang merupakan komitmen bersama seluruh stakeholder.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, Dr. Suwadji saat membuka workshop spirit, harmoni program dan mengukuhkan duta SPN tingkat SD se Kabupaten Malang di Pendopo Agung Pringgitan, Rabu (7/08/2024).
Suwadji meminta para guru Pendidikan Agama Islam (PAI ) untuk terus mengembangkan diri dan peka terhadap perubahan dan perkembangan jaman.
“Seluruh guru dituntut untuk terus belajar dan senantiasa mengembangkan diri menjadi pendidik yang peka terhadap perubahan yang akan terjadi khususnya Guru PAI diharapkan menjadi gelombang yang akan mengobarkan semangat jiwa korsa dan bersinergi dengan seluruh instansi terkait,” ungkap Suwadji.
Suwadji menambahkan bahwa keberhasilan seseorang itu tidak terlepas dari yang namanya guru, jadi tidak salah kalau ada seseorang yang berhasil tidak lepas dari jasa-jasa para gurunya, selain itu orang berhasil harus dikawal dengan pembentukan karakter.
“Menjadi pintar itu mudah, banyak sarana untuk menjadi pintar melalui information technology (IT), smartphone android dan melalui google tinggal klik langsung mendapat informasi yang diinginkan akan tetapi kalau Karakter tidak serta merta didapat dengan klik, karena karakter bukan memberikan pengetahuan,” kata Suwadji.
Suwadji menyampaikan bahwa pendidikan karakter tidak seperti sulap langsung jadi, namun membutuhkan pembiasaan budaya-budaya positif yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Salah satu upaya Pemkab Malang melalui dinas pendidikan adalah melalui gagasan program sekolah plus ngaji yang sudah di launching dan butuh Komitmen dan integritas bersama menjalankan program SPN 2024
“SK bupati nya sedang kita godok dan siang ini kita Fix kan sehingga sebagai payung pertama kita sudah mempunyai Perbup nomor 29 tentang pendidikan karakter yang salah satunya melalui SPN yang akan ditindaklanjuti dengan SK Bupati,” tandasnya.
Disdik berharap dengan keberhasilan pendidikan karakter mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui Program SPN, sekolah dasar dapat mempertahankan citra sekolahnya sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan semakin meningkat.
Membina karakter bukan sekedar memberikan pengetahuan tapi bagaimana transformasi-nya didalam mendidik, mengarahkan, menginspirasi, memotivasi dan memberikan teladan akan membentuk karakter yang kuat.
“SPN salah satunya adalah dalam rangka pembentukan karakter, dengan kurikulum merdeka dengan penguatan profil pelajar Pancasila yang pertama harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kunci menghadapi kehidupan itu iman dan taqwa,” pungkasnya.
