Malang, seblang.com – Saat kunjungan kerja di Desa Tawang Rejeni Kecamatan Turen, Bupati Malang H.M Sanusi membuka acara bersih desa menyampaikan capaian pemerataan pembangunan yang belum maksimal dikarenakan adanya Pandemi Covud 19 dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Menurut Bupati Sanusi, dalam kepemimpinannya menyadari belum maksimal dalam pembangunan yang ada di Kabupaten Malang ini, karena adanya penyebaran Covid 19 serta PMK, namun Sanusi berjanji akan terus melaksanakan pemerataan pembangunan sampai 2024 akhir.
“Di kabupaten Malang pembangunan baru efektif di tahun kedua, karena pada tahun 2021 adanya Covid 19 dan 2022 muncul PMK, baru di 2023 baru bangun sampai 2024 ini,nanti kalau titik titik pembangunan di Desa Tawang Rejeni ini belum tuntas pada tahun ini bisa dilanjutkan tahun depan,” kata Bupati Malang di bersih Desa Tawang Rejeni, Jumat (26/07/2024) malam.
Bupati Malang bahkan meminta Camat Turen untuk menentukan titik titik pembangunan yang belum terlaksana tahun 2024 bisa diajukan pada tahun 2025 mendatang karena Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan anggaran 10 per kecamatan.
“Insyaallah kalau titik pembangunan tadi belum tuntas tahun ini, nanti Pak camat (Turen), karena tiap kecamatan sudah saya kasik anggaran 10 milyar yang nanti dibagi pada desa desa yang ada di kecamatan tersebut. Nanti Pak Camat dan Kepala Desa menyusun yang mau diprioritaskan pembangunan yang mana, dirapatkan,” beber Abah Sanusi panggilan akrab Bupati Malang.
Bupati Malang berharap adanya inovasi di bidang pertanian bisa dikembangkan, karena melihat sumber daya yang ada di desa ini bisa memunculkan pertanian yang bervariasi.
“Karena di Desa Tawang Rejeni ini melimpah airnya mungkin pertaniannya bisa bervariasi, bisa menanam sayur, padi, jagung dan semuanya yang bisa menghasilkan d mi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Abah Sanusi.
Bupati Malang saat mencari lahan tidak produktif untuk dikembangkan menjadi lahan produktif yang bisa ditanami berbagai macam tanaman karena ada upaya dari pemerintah pusat untuk menanam sawit di Jawa.
“Nanti saya mencari pola untuk kabupaten Malang mencari potensi, tanah atau lahan tidak berfungsi, nantinya lahan tidur tersebut nantinya ditanami tanaman semak belukar, karena ada upaya dari pemerintah pusat untuk ditanam sawit, karena di Jawa sudah boleh tanam sawit,” imbuh orang nomor satu di Kabupaten Malang ini.
Bahkan Bupati Malang mencotohkan, di Kecamatan Kalipare dan Donomulyo sudah ditanam Sawit dalam satu hektar menghasilkan 40 ton sawit, “Kemaren investor dari Denmark akan membuka pabrik pengolahan limbah sawit, limbahnya bisa jadi sumber pendapatan bagi kita, limbahnya bisa menghasilkan bioetanol,” tandasnya.
Investor dari Denmark tersebut akan mendirikan pabrik di kabupaten Malang ini pada tahun 2025 mendatang dengan nilai investasi sebesar Rp 1,2 triliun.
Kedepannya, Bupati Malang meminta seluruh pihak untuk menciptakan sumber daya manusia yang produktif karena di kabupaten Malang akan menjadi tujuan investasi dunia internasional.
“Kedepan saya minta bapak ibu semua, untuk mendidik putra-putrinya yang terbaik karena Kabupaten Malang menjadi tujuan investasi internasional,” pungkas Bupati Malang H.M Sanusi.///////