Banyuwangi, seblang.com – Libur Lebaran yang panjang banyak dimanfaatkan untuk berwisata. Banyuwangi, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, bisa menjadi alternatif tempat berlibur yang menarik. Kabupaten ini menawarkan berbagai keindahan alam, budaya, dan kuliner yang memikat bagi para pengunjung.
Banyuwangi telah dikenal dengan destinasi alamnya yang sangat beragam. Tidak hanya deretan pantainya yang menawan, atau Gunung Ijen yang terkenal dengan fenomena blue fire-nya, namun keelokan seni budayanya juga patut dinikmati.
Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat selama sepekan Lebaran di sana. Berikut beberapa rekomendasi atraksi seni dan budaya yang diadakan saat libur lebaran di Banyuwangi.
1. Barong Ider Bumi, sebuah tradisi ritual tolak bala oleh Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.
Tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 1800-an dan digelar setiap tanggal 2 Syawal atau hari kedua Idul Fitri.
Dalam ritual Barong Ider Bumi, barong diarak keliling desa mengikuti empat penjuru mata angin dengan diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan.
Arak-arakan Barong Ider Bumi diakhiri dengan selamatan yang menyajikan kuliner khas Osing yakni Pecel Pitik.
2. Seblang Olehsari adalah ritual tolak bala yang diwarnai dengan tarian yang telah berusia ratusan tahun.
Tarian Seblang digelar di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, biasanya dimulai pada tanggal 3 – 5 Syawal. Penari yang dipilih adalah seorang gadis yang memiliki keturunan leluhur penari Seblang dan belum mencapai usia dewasa.
Gadis yang “terpilih” akan menari di panggung bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi “trance” dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut.
Aksesoris yang digunakan oleh penari termasuk krincing (gelang kaki) dan omprok (hiasan kepala) yang terbuat dari janur, daun pisang muda, dan bunga segar.
3. Sendratari Meras Gandrung akan diadakan pada tanggal 13 April di Taman Gandrung Terakota.
Ini merupakan pertunjukan kolosal yang menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan ujian agar dapat “diwisuda” menjadi penari gandrung.
Pagelaran ini semakin ikonik karena digelar di Taman Gandrung Terakota, sebuah destinasi dengan panorama ratusan patung gandrung di hamparan sawah seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen.
4. Puter Kayun adalah tradisi warga Boyolangu, Kecamatan Giri, yang dilakukan pada hari ke sepuluh bulan Syawal.
Puter kayun adalah ritual menepati janji warga Boyolangu kepada para leluhur yang telah membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi. Mereka melakukan napak tilas dengan menaiki delman hias dari Boyolangu menuju Watu Dodol.
“Libur Lebaran menjadi momentum penggerak perekonomian. Selain bersilaturahmi, tentunya para pemudik juga ingin berwisata dengan keluarga. Oleh karena itu, Banyuwangi menyiapkan sejumlah atraksi seni yang dapat dinikmati, selain destinasi wisata yang dapat dikunjungi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (5/4/2024).
Pada tanggal 13 April mendatang, akan diadakan Diaspora Banyuwangi. Bupati Ipuk mengundang warga Banyuwangi perantauan yang sedang pulang kampung untuk bersilaturahmi akbar di Pendopo.
“Ini merupakan ajang untuk memperkuat silaturahmi warga Banyuwangi dari berbagai kota di Indonesia dan belahan dunia. Kami mengajak mereka berkumpul, melepas rindu, dan berharap dapat saling berbagi ide dan kontribusi dalam upaya memajukan Banyuwangi,” kata Ipuk.
Selama arus mudik, sejumlah maskapai telah menambah jadwal penerbangan ke Banyuwangi. Rute Jakarta – Banyuwangi pp setiap harinya ada 3 jadwal yakni Batik Air, Super Air Jet, dan Citilink. Sementara untuk rute Surabaya – Banyuwangi pp dilayani oleh Wings Air yang terbang setiap hari. (*)