Banyuwangi Raih Penghargaan Ketahanan Pangan 2023 dari Pemprov Jawa Timur

by -765 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Upaya Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga ketahanan pangan di Bumi Blambangan diganjar Penghargaan Ketahanan Pangan 2023 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Gubernur Khofifah Indar Parawansa kepada Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, saat peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43 di Surabaya, Rabu (15/11/2023).

iklan aston

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini dalam kategori pemanfaatan pangan. “Ini semakin meneguhkan komitmen kami untuk memajukan sektor pertanian dan pangan, yang selama ini menjadi andalan perekonomian daerah,” ujar Ipuk, Kamis (16/11/2023).

Ipuk mengungkapkan inovasi berkelanjutan sebagai bentuk komitmen terhadap ketahanan pangan, khususnya dalam aspek pemanfaatan pangan. Salah satu inovasi tersebut adalah program Sister Say (Sistem Terintegrasi Ternak, Ikan, dan Sayur), yang menyediakan kebutuhan pangan lengkap bagi desa-desa yang rentan stunting.

“Inovasi ini mengoptimalkan konsep urban farming yang menggabungkan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu lahan. Di sana terdapat tanaman sayuran, buah-buahan, perikanan sistem bioflok, dan kandang ternak dalam satu area,” ungkap Ipuk.

Selain itu, pemkab secara rutin mengadakan program inkubasi untuk sektor pertanian bagi generasi muda yang dikenal sebagai Jagoan Tani. Hadiah berupa modal ratusan juta rupiah disediakan bagi para pemenang.

“Kami ingin generasi muda Banyuwangi berperan dalam pertanian daerah. Kontribusi pada PDRB terus menurun setiap tahun. Jumlah petani juga. Jagoan Tani dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut, dan generasi muda Banyuwangi harus tampil untuk mendongkrak pertanian daerah,” ujar Ipuk.

Ilham Juanda, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, menambahkan bahwa Banyuwangi juga memberikan fasilitasi perizinan dalam bidang ketahanan pangan bagi pelaku usaha mikro dan kecil melalui program Imam Pesat (Implementasi Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan/PSAT). Dengan nomor registrasi, kualitas produk pangan tersebut lebih terjamin.

“Dalam kurun waktu 2021-2022, sejumlah 51 merk dagang produk PSAT telah terdaftar. Selanjutnya, produk tersebut mendapatkan pendampingan dan diarahkan untuk masuk pada e-katalog lokal guna memperluas pasarnya,” jelas Ilham.

Banyuwangi terus mendorong masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan melalui Festival Pangan Nonberas Nonterigu (Fepanora).

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih kreatif dalam mengolah makanan. Tidak selalu harus dari beras dan terigu, makanan lezat dan bergizi seimbang juga bisa dihasilkan dari berbagai bahan lain di sekitar kita,” pungkasnya.////////

No More Posts Available.

No more pages to load.