Kepala BNPB bersama Menko Muhadjir Serahkan Bantuan Logistik kepada Warga yang Terdampak Kekeringan

by -1175 Views
iklan aston

Papua, seblang.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan logistik dan peralatan kepada warga terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Rabu (2/8). Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada perwakilan warga secara simbolis, disaksikan Bupati Puncak, Willem Wandik beserta jajaran di Terminal Kargo, Bandara Mozes Kilangin, Timika.

Adapun rincian bantuan logistik yang diserahkan itu berupa beras 50 ton, makanan siap saji 10.000 pouch, rendang kemasan 3.000 pouch, susu protein 3.000 pouch dan sembako 3.000 paket. Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.

iklan aston
iklan aston

Bantuan dari Pemerintah Pusat itu akan diterbangkan menuju Distrik Agandugume menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut hingga 900 kilogram. Adapun Distrik Agandugume dipilih mengingat titik tersebut menjadi lokasi terdekat dengan wilayah terdampak paling parah.

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan bahwa BNPB akan terus berkomitmen untuk membantu warga terdampak, baik dari logistik dan peralatan hingga pendistribusiannya. Melalui dukungan tersebut, Kepala BNPB meyakinkan kepada masyarakat yang terdampak bahwa seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa dukungan kemanusiaan yang rencananya akan dikirim langsung pada hari yang sama masih terkendala oleh cuaca buruk. Di sisi lain, Muhadjir juga menjelaskan bahwa Distrik Agandugume berada di perbukitan dengan ketinggian mencapai 914 mdpl, sehingga hal itu dapat membahayakan penerbangan.

Menyinggung mengenai bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem, Muhadjir sedikit menjelaskan bahwa hal itu merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi mulai bulan Mei, Juni hingga Juli. Fenomena ini menurut Muhadjir ditandani dengan adanya hujan es disertai kabut es yang dapat menyebabkan tanaman dan umbi-umbian membusuk sehingga tidak layak konsumsi.

Di samping itu, udara kering juga membuat tanaman tidak dapat tumbuh sempurna. Berdasarkan data yang dihimpun, ada sebanyak 7.500 jiwa yang terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem, di mana fenomena yang terjadi sejak bulan Juni 2023 itu telah menyebabkan 6 orang meninggal dunia.

Sebagai upaya mengantisipasi potensi bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem di kemudian hari, Menko PMK akan mengusulkan beberapa solusi jangka panjang kepada Presiden Joko Widodo. Adapun salah satunya adalah dengan membangun lumbung pangan, sebagai tempat penyimpanan pasokan makanan di Distrik Agandugume yang rencananya berada tak jauh dari bandara.

Lebih lanjut, menyangkut penanganan kesehatan masyarakat terdampak. Muhadjir mengatakan bahwa pelayanan kesehatan sudah ada di sana. Muhadjir berharap dapat melihat langsung bagaimana pelayanannya, namun kembali lagi bahwa cuaca menjadi kendala utama.

Menutup serah terima bantuan secara simbolis itu, Menko PMK dan Kepala BNPB memohon dukungan kepada seluruh pihak agar misi kemanusiaan yang telah diupayakan oleh Pemerintah Pusat kepada masyarakat Papua Tengah dapat terlaksana dengan baik tanpa gangguan, terutama dalam faktor keamanan. Hal itu dilakukan dengan harapan agar ke depannya masyarakat Papua Tengah dapat terlepas dari bencana.

Menerima bantuan dari Pemerintah Pusat, salah satu perwakilan warga mengucapkan terima kasih dan mendoakan semoga seluruh upaya yang dilakukan mendapatkan kelancaran dalam pendistribusian, baik dari sisi cuaca maupun faktor keamanan. Dukungan tersebut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Papua Tengah, khususnya bagi mereka yang terdampak dan berada di lokasi yang sulit dijangkau alat transportasi.

#InfoBencanaBNPB #PapuaTengah #Kekeringan

No More Posts Available.

No more pages to load.