Banyuwangi, seblang.com – Pekerjaan proyek pembangunan saluran drainase di Wilayah Desa Setail Dusun Krajan Kecamatan Genteng Banyuwangi mulai disoroti oleh warga setempat. Pasalnya, proyek yang sudah berjalan beberapa minggu tanpa papan nama proyek.
Menurut warga Dusun Krajan Desa Stail Kholik (50), proyek yang dibangun pemerintah Provinsi Jawa timur dinilai proyek siluman, Sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyek saat melaksanakan kegiatan pekerjaan. Bahkan pengerjaannya tidak menggunakan molen (mesin aduk), pondasi hanya ditempel di tanah tanpa digali. Bahkan pemasangan pondasi dilakukan di aliran sungai yang masih mengalir.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,” tegas Kholik Sabtu (26/9/20)
Dia sangat menyayangkan seperti pengawas lapangan memonitoring dan menegur rekanan agar memasang papan informasi proyek saat dimulai pekerjaan.
Menurutnya, sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkap warga yang mengetahui betul tentang proyek itu.
Menurut pekerja kasar bangunan drainase saat diwawancarai mengatakan dia tidak tahu mengenai anggaran. “Kami diperintahkan untuk kerja saja, kami hanya dibayar upah harian saja, mengenai material pasir galian ini, kami diperintahkan untuk campuran semen buat dinding drainasi. Saya tidak tahu nama kontraktornya,“ ucap seorang pekerja.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak pelaksana proyek belum bisa ditemui, bahkan belum jelas siapa pekerjanya,anggaran dari mana,dan besarnya berapa.
wartawan : Hari Purnomo