Banyuwangi, seblang.com –Â Memang Malang benar nasib Bunga (nama samaran,) warga desa Genteng Wetan, di usianya yang masih sangat belia dia diduga jadi korban perbuatan cabul seorang pria dewasa yang merupakan pacar ibunya sendiri.
Bunga yang masih duduk dikelas 3 sekolah dasar itu diduga telah dicabuli oleh pelaku hingga beberapakali tanpa sepengetahuan ibunya.
Sayangnya dugaan aksi pencabulan yang sempat dilaporkan kepihak kepolisian itu kini seakan menguap begitu saja setelah beredar kabar di tengah warga jika sudah berhasil didamaikan dengan ganti rugi sejumlah uang jutaan rupiah.
Saat dikonfirmasi salah satu warga setempat bernama Tris mengatakan jika dirinya dan warga lainnya memang mengetahui kejadian yang menimpa Bunga itu, namun Tris mengaku heran jika kasus dugaan pencabulan itu sampai didamaikan.
“Wah kasihan masa depan korban jika sampai didamaikan mas, dan lagi kita semua jadi resah, bisa saja pelaku mengulangi perbuatannya ke anak-anak lain jika perbuatannya itu tidak diproses hukum”, ungkap Tris Senin (15 /6/2020).
Begitupula ketika Bhabinkamtibmas Genten wetan Bripka Atmari dikonfirmasi membenarkan jika memang ada kasus dugaan pencabulan di desa binaannya itu, hanya saja pihaknya masih menunggu hasil penyidikan polisi.
Dan menanggapi adanya informasi jika sudah ada upaya proses perdamaian Atmari mengaku malah tidak tahu.
“Setahu saya kasus dugaan pencabulan itu sudah dilaporkan ke polisi, namun jika ada proses perdamaian saya tidak tahu, bahkan saya meminta agar jika benar terbukti kasus ini untuk diproses sampai pelaku mendapatkan hukuman,” papar Atmari saat dihubungi wartawan melalui ponselnya.
Sedangkan menurut Sunardi selaku ketua RT mengaku juga mendengar informasi terkait adanya perdamaian itu, hanya saja dirinya mendengar informasinya dari orang luar dan bukan dari warganya.
“Kemarin itu memang didamaikan, hanya saja saya tidak berada dilokasi, dan saya malah dapat informasi dari orang luar, bukan dari warga perumahan maupun lingkungan,” ungkap Sunardi.
Setelah kasus dugaan pencabulan yang menimpa siswi kelas 3 SD itu dilaporkan ke Polsek Genteng pada hari Sabtu (13/6/2020) yang lalu, kini diketahui korban menghilang dan tidak berada dirumah yang biasa ditinggali bersama ibunya.
Menurut Tris salahsatu warga sekitar rumah korban, ada yang melihat pada hari Minggu (14/7/2020) malam korban beserta ibunya dibonceng oleh terduga pelaku sempat datang kerumah dan kemudian pergi bersama-sama.
“Ada warga yang melihat korban dan ibunya dibonceng terduga pelaku datang kerumah dan kemudian pergi bersama-sama dengan membawa tas yang cukup besar mas,” papar Tris.
Sedangkan Kapolsek Genteng Kompol Syamsuddin melalui Kanitreskrimnya AKP Yoni yang menerima laporan awal terkait dugaan kasus pencabulan itu pihaknya sampai saat ini masih menunggu korban dan ibunya datang untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut. (sincan)