Banyuwangi, seblang.com – Jiwa ksatria pimpinan DPRD Banyuwangi patut diapresiasi lantaran bersedia menemui ribuan peserta demonstran saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Banyuwangi, Senin (12/10/2020).
Hal inipun menjadi salah satu kunci keberhasilan menjaga kondusifitas di Bumi Blambangan di tengah banyaknya aksi demonstrasi menolak Omnibus Law yang diwarnai kericuhan di berbagai daerah.
Tampak beberapa pimpinan DPRD Banyuwangi tanpa canggung naik di panggung orasi di tengah ribuan para demonstran.
“Kami bersama seluruh fraksi di DPRD Banyuwangi sepakat menolak Omnibus Law. Apa yang menjadi aspirasi mahasiswa dan buruh akan kita akomodir dan kita sampaikan ke DPR RI,” kata Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara yang disambut tepuk tangan demonstran.
Menurutnya, DPRD satu suara dengan demonstran untuk menolak Undang-undang Cipta Kerja. Dia pun menghormati aspirasi yang disampaikan demonstran.
“Silahkan saja menyampaikan aspirasi karena memang dilindungi Undang-undang. Akan tetapi harus dilaksanakan dengan tertib,” ujarnya
Tak hanya itu, penanganan secara humanis petugas keamanan dari aparat kepolisian di tengah aksi demonstrasi itupun juga turut diacungi jempol.
Meski dihujani botol air mineral dan ranting pohon, petugas hanya bersiap mengantisipasi kemungkinan terburuk, tanpa membalas aksi demonstran. Beberapa polisi mencoba menenangkan situasi dengan cara persuasif. Mereka membagikan air mineral dan rokok kepada demonstran.
“Untuk pengamanan kita kerahkan 1.150 personil. Penanganan pengamananya pun kita lakukan secara humanis. Alhamdulillah berlangsung kondusif,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK.
Setelah puas menyampaikan aspirasinya, sekitar pukul 13.00 wib, ribuan masa yang terdiri dari beberapa mahasiswa universitas, pelajar dan beberapa elemen masyarakat di Banyuwangi itu, akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Wartawan : Teguh Prayitno
