Banyuwangi Dorong Strategi Kolaboratif Tangkal Penyakit, Nakes Diminta Gandeng Tokoh Masyarakat

by -54 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
Bupati Banyuwangi saat meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Sobo
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com  – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam upaya pencegahan penyakit. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta tenaga kesehatan (nakes) tidak bekerja sendiri, melainkan menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat.

“Kita akan dehidrasi kalau bekerja sendiri, ciptakan sistem yang bisa menggandeng banyak pihak untuk upaya preventif,” ujar Ipuk saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kesehatan Tahun 2025, Kamis (10/4/2025).



Ipuk menegaskan, upaya pencegahan tidak bisa dibebankan semata pada sektor kesehatan. Ia mendorong nakes menggandeng kepala sekolah, pendidik, tokoh agama, hingga organisasi masyarakat untuk memperluas edukasi kesehatan ke akar rumput.

Rakor ini diikuti oleh direktur rumah sakit, kepala puskesmas, organisasi profesi kesehatan, pimpinan lembaga pendidikan kesehatan, serta jajaran nakes se-Banyuwangi.

Melalui pola kolaboratif, Banyuwangi berupaya mengoptimalkan program Mal Orang Sehat, yang menjadi bagian dari transformasi paradigma sakit menuju paradigma sehat. Edukasi deteksi dini juga menjadi fokus utama.

“Orang jangan periksa hanya saat sakit. Ajak warga yang masih sehat untuk melakukan deteksi dini. Kalau perlu, petugas jemput bola,” tegas Ipuk.

Banyuwangi juga meluncurkan sejumlah program peningkatan layanan kesehatan, salah satunya adalah Puskesmas Asuhan Spesialistik untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini melibatkan 38 dokter spesialis kandungan (SpOG) dan anak (SpA) dari seluruh rumah sakit di daerah, baik milik pemerintah maupun swasta.

Para dokter dijadwalkan hadir di puskesmas minimal sebulan sekali untuk memberikan pendampingan, konsultasi, serta kesiapsiagaan dalam penanganan kegawatdaruratan.

Selain itu, penguatan fasilitas kesehatan juga terus dilakukan. Seluruh puskesmas secara bertahap dilengkapi alat deteksi dini penyakit tidak menular, seperti elektrokardiograf untuk skrining jantung, fotometer, Probe Linier untuk skrining kanker payudara, spirometri, hingga sensor CO analyzer untuk skrining perokok.

iklan warung gazebo