Aksi Solidaritas Asesor Jatim Berakhir dengan Pujian untuk Sekretariat

by -90 Views
Writer: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
Rusnadi Wijaya
iklan aston

Situbondo, Seblang.com – Sebuah aksi solidaritas yang dilakukan oleh Paguyuban Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidkan Menengah (BAN PDM) Provinsi Jawa Timur untuk membantu rekan-rekan honorer di Sekretariat berujung pada penolakan yang mengharukan.

Dana yang terkumpul dari para Asesor tersebut tidak dapat diterima oleh pihak Sekretariat, yang mengedepankan integritas di atas kesulitan ekonomi yang sedang mereka hadapi.



Kisah ini bermula ketika para Asesor BAN PDM Jawa Timur merasa prihatin dengan perubahan sistem penggajian bagi para tenaga honorer di Sekretariat. Sebelumnya, honor mereka mengacu pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) setempat, namun kemudian diubah menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP), yang mengakibatkan penurunan signifikan pada pendapatan bersih (take home pay) mereka.

Sebagai bentuk kepedulian, Paguyuban Asesor BAN PDM Jawa Timur berinisiatif melakukan penggalangan dana. Namun, respons tak terduga datang dari para tenaga honorer di Sekretariat. Dengan penuh rasa hormat, mereka menolak bantuan dana tersebut, menjunjung tinggi prinsip integritas dan menolak untuk menerima bantuan yang menurut mereka dapat menimbulkan persepsi yang kurang baik.

Rusnadi Wijaya, seorang Asesor asal Kabupaten Situbondo yang turut menginisiasi aksi ini, mengungkapkan kekagumannya atas sikap mulia rekan-rekan di Sekretariat.

“Saya angkat topi pada teman-teman sekretariat. Meskipun honornya dirubah dari UMP yang sebelumnya mengacu pada UMK dan mengakibatkan take home pay menjadi berkurang drastis, ternyata teman-teman tak mau menerima bantuan dari para Asesor, ini bagi saya luar biasa,” ujarnya dengan nada kagum, Kamis, (10/4/2025).

Menyusul penolakan tersebut, Rusnadi Wijaya menjelaskan langkah selanjutnya terkait dana yang telah terkumpul.

“Karena teman-teman sekretariat tidak berkenan, maka dana yang terkumpul saya kembalikan pada para Asesor dan sebagian mengamanahkan pada saya untuk diserahkan pada yang lebih berhak dan membutuhkan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Rusnadi Wijaya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh Asesor yang telah menunjukkan kepeduliannya, meskipun hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan awal. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua BAN PDM Jawa Timur jika inisiatif yang dilakukan oleh rekan-rekannya dianggap melanggar etika organisasi.

“Selanjutnya Rusnadi Wijaya menyampaikan ucapan terima kasihnya pada para Asesor yang telah peduli sekalipun ending-nya tak sesuai harapan. Dan permintaan maaf juga kepada Ketua BAN PDM Jawa Timur jika kegiatan yang dilakukan teman-teman dianggap melanggar etik, dan persoalan ini harap dianggap selesai. Dan saya sebagai bagian yang diamanahi oleh teman-teman Asesor mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tuturnya.

Di akhir pernyataannya, Rusnadi Wijaya berharap agar semangat saling memaafkan di momen Idul Fitri ini dapat mempererat tali persaudaraan dan mendorong terciptanya iklim kerja yang kolaboratif dan sinergis demi mewujudkan akreditasi yang bermutu.

“Mudah-mudahan di momen Idhul Fitri ini kita senantiasa saling memaafkan menuju Iklim Kerja Kolaboratif dan Sinergis untuk Akreditasi Bermutu,” pungkasnya.

Kisah ini menjadi cerminan kuat tentang pentingnya integritas dan etos kerja, bahkan di tengah keterbatasan ekonomi. Sikap mulia dari para tenaga honorer Sekretariat BAN PDM Jawa Timur ini patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak.

iklan warung gazebo