Banyuwangi, seblang.com – Ratusan warga Banyuwangi dari berbagai kalangan usia turun ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan, Minggu (23/12/2025), untuk berpartisipasi dalam aksi bersih dan pilah sampah. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari 2025, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Aksi dimulai dengan senam pagi bersama, diikuti oleh kegiatan memungut dan memilah sampah di sekitar Taman Blambangan. Peserta membawa kantong sampah dan secara aktif membersihkan area tersebut. Sampah yang terkumpul kemudian dipilah di lokasi khusus yang telah disediakan, memisahkan antara sampah organik dan anorganik.
“Kami ingin membangun kebiasaan memilah sampah sejak dari sumbernya. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri, dari rumah, dan dari setiap titik penghasil sampah,” tegas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto, yang hadir dalam acara tersebut. Ia menekankan bahwa pemilahan sampah organik dan anorganik dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas dapat didaur ulang.
Dwi juga mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung produk daur ulang. “Tindakan kecil seperti ini memiliki dampak besar dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta sehat,” ujarnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Project STOP melalui program Banyuwangi Hijau dan sejumlah stakeholder lainnya. Selain aksi bersih-bersih, juga digelar edukasi pengelolaan sampah, penanganan residu, dan penguatan sistem daur ulang melalui ruang sirkular. “Harapannya, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah semakin meningkat,” kata Lintong Elmanik, Senior Project Manager Banyuwangi Hijau.
Banyuwangi telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas pembangunan, dengan sistem pengelolaan yang komprehensif dari hulu ke hilir. Saat ini, terdapat 26 Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) yang tersebar di berbagai kecamatan. Salah satunya, TPS3R Balak, yang mampu mengolah 84 ton sampah per hari dan menjangkau 55.491 rumah tangga. Sementara TPS3R Muncar mengelola 12-25 ton sampah per bulan, dengan residu yang dibuang ke TPA hanya 2 ton per hari.
Selain itu, Banyuwangi juga bekerja sama dengan NGO Sungai Watch untuk menangani sampah di sungai dan laut melalui pemasangan jaring penghalang. Dukungan internasional pun mengalir, termasuk dari Uni Emirat Arab, yang turut mendorong program pengelolaan sampah di daerah ini. (*)