Banyuwangi Perkuat Kolaborasi Global untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

by -74 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
iklan aston
iklan aston iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Komitmen Banyuwangi dalam mengelola sampah berbasis sirkular semakin mendapat pengakuan dunia. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Clean Rivers dan Uni Emirat Arab (UEA), kabupaten ini terus memperkuat inovasi dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Pada World Governments Summit 2025 di Dubai, Clean Rivers menandatangani Perjanjian Pendanaan Proyek Pengelolaan Sampah dengan Project STOP. Kesepakatan ini turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 12 Februari 2025.





Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut kerja sama ini sebagai tonggak penting dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan efektif. “Dukungan dari Clean Rivers dan UEA akan semakin mempercepat implementasi program pengelolaan sampah berbasis sirkular di Banyuwangi. Ini bukan sekadar proyek lingkungan, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan sosial yang besar,” ujar Ipuk, Minggu (16/2/2025).

Dukungan Clean Rivers merupakan bagian dari komitmen UEA senilai USD 20 juta untuk proyek pengelolaan sampah di Indonesia. Banyuwangi menjadi salah satu wilayah yang diprioritaskan karena telah membuktikan efektivitas programnya dalam mengurangi sampah serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Sejak 2018, Project STOP melalui inisiatif Banyuwangi Hijau telah menghadirkan berbagai solusi, termasuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di Muncar dan Balak, Songgon. Fasilitas ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi pusat edukasi bagi masyarakat dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular.

Kolaborasi ini juga membawa manfaat ekonomi yang nyata. Ratusan warga kini mendapatkan penghasilan dari pemilahan sampah, baik secara mandiri maupun bekerja di TPS3R. Selain itu, program ini telah menciptakan hingga 1.000 lapangan kerja baru, membuka peluang usaha, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

CEO Clean Rivers, Deborah Backus, menegaskan bahwa pihaknya mendukung inisiatif yang mampu menciptakan dampak sistemik dan berkelanjutan. “Banyuwangi adalah contoh nyata bagaimana pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan pendekatan yang terstruktur dan berbasis komunitas. Kami optimis model ini dapat diterapkan lebih luas,” katanya.



Dukungan Clean Rivers juga mempercepat pencapaian target pengelolaan sampah di Banyuwangi, termasuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) berskala besar yang telah diresmikan pada September 2023. Program ini diharapkan mampu menjangkau hingga 850.000 penduduk dan memperluas cakupan layanan pengelolaan sampah secara menyeluruh.

Widharmika Agung, Partner di Systemiq, menegaskan bahwa apa yang dilakukan Banyuwangi bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kepemimpinan yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, kita dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujarnya.

iklan warung gazebo