Etape Kedua Tour de Banyuwangi Ijen: Pembalap Menyusuri Cagar Biosfer Dunia di Taman Nasional Alas Purwo

by -880 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Ajang balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen memasuki etape kedua pada Selasa, 23 Juli 2024. Pada rute sepanjang 153 kilometer ini, para pembalap akan menyusuri kawasan cagar biosfer dunia.

Etape kedua dimulai dari Taman Nasional Alas Purwo dan akan berakhir di Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Taman Nasional Alas Purwo yang terletak di bagian selatan Banyuwangi merupakan destinasi ekowisata yang memprioritaskan konservasi alam. Kawasan ini memiliki setidaknya 700 spesies tumbuhan, serta beragam fauna seperti banteng, macan tutul, monyet ekor panjang, kijang, babi hutan, 250 jenis burung, dan berbagai reptil. Taman nasional ini juga menawarkan beragam destinasi wisata, mulai dari kawasan savana, pantai, gua kuno, wisata budaya, hingga hutan mangrove.



Taman Nasional Alas Purwo, yang menyimpan berbagai situs geologi, budaya, dan kekayaan hayati, telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Kawasan yang termasuk dalam Geopark Ijen ini kini telah resmi menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark. Terbentuk dari letusan gunung api purba jutaan tahun lalu, Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan purba yang berasal dari lautan yang terangkat menjadi daratan.

Para pembalap yang berasal dari 13 negara akan memulai etape dari kawasan Pantai Pancur, yang juga merupakan bagian dari situs Geopark Ijen. Selanjutnya, mereka akan melintasi Situs Kawitan yang juga termasuk dalam kompleks situs yang sama. Selain kedua situs tersebut, Taman Nasional Alas Purwo juga memiliki banyak kekayaan alam lainnya, seperti Pantai Plengkung, Pantai Padang Ireng, Teluk Pangpang, Savana Sadengan, Sembulungan, dan Gua Istana.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa para pembalap Tour de Banyuwangi Ijen akan melintasi situs-situs Geopark Ijen yang saat ini telah terdaftar dalam jaringan geopark dunia UNESCO Global Geopark (UGG). Beliau menambahkan, “Tour de Ijen kami desain memadukan antara olahraga, alam, dan budaya. Di kawasan cagar biosfer ini, pembalap akan menyusuri hutan Alas Purwo yang masih asri.”

Para pembalap telah mempersiapkan diri untuk menghadapi etape kedua. Clark Boris, pembalap asal Selandia Baru dari tim St. George Continental Cycling Team (Australia), menyatakan, “Saya sudah berlatih sesuai kondisi yang ada di sini (TdBI), dan saya yakin bisa kembali berada di podium. We’ll see.” Boris berhasil menjadi pembalap tercepat kedua di etape pertama Tour de Banyuwangi Ijen.

Sementara itu, Ryan Cavanagh dari Kinan Cycling Team (Jepang), yang berhasil memenangkan seluruh kategori di etape pertama, mengatakan bahwa ia akan fokus pada ketahanan tubuh dan stamina di etape-etape selanjutnya. Cavanagh menyatakan, “Race yang ditempuh menguras tenaga, karena sangat panjang. Fokus saya sekarang adalah recovery, dan saya yakin itu kunci ke depannya.”//////

iklan warung gazebo