Banyuwangi, seblang.com – Acara Banjoewangi Kolo Semono menjadi cara pemerintah untuk merawat dan mengembangkan kearifan lokal yang dimiliki Banyuwangi. Sekaligus sebagai sarana untuk memulihkan ekonomi rakyat lewat beragam kegiatan yang digelar dalam acara di Halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam penutupan pameran kerajinan klasik dan kliner tradisional yang bertajuk “Banjoewangi Kolo Semono” .
Agenda yang berlangsung sejak 3 Juni 2024 tersebut mampu menarik animo masyarakat dan wisatawan untuk datang dan berkunjung setiap harinya di kawasan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Ipuk menyampaikan rasa terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung kelancaran dan kesuksesan gelaran pameran yang kental dengan nuansa etnis dan kearifan lokal.
“Kegiatan ini juga menjadi cara pemerintah untuk melakukan konsolidasi dengan seluruh stakeholder yang ada di Banyuwangi, seperti; seniman budayawan, dunia pendidikan dan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif,” ujar Bupati Ipuk.
Sementara salah seorang pengunjung Hariyanto (warga Kelurahan Kertosari) mengungkapkan dirinya merasa senang dapat berkunjung ke pameran. Dia bersama dengan istri dan ketiga anaknya menikmati sajian seni budaya dan aneka kuliner yan ada di stand pameran.
“Saya bawa semua anak-anak supaya mereka tahu bagaimana sejarah dan kesenian Banyuwangi. Saya rasa acara seperti ini perlu diadakan setiap tahunya dan ditingkatkan lagi kualitasnya agar dapat menarik minat generasi muda,” kata Hariyanto.
Malam penutupan Banjoewangi Kolo Semono menjadi malam anugerah bagi para peserta lomba yang digelar sebelumnya.
Lomba yang digelar oleh panitia antara lain; lomba teater Celathu, musik tradisional dan sinden serta lomba tari tradisi kreasi baru.
Seluruh peserta lomba mendapatkan apresiasi yang diberikan langsung oleh bupati Banyuwangi.
Hadir dalam acara penutupan acara Banjoewangi Kolo Semono antara lain; Bupati Ipuk bersama perwakilan Forkopimda Banyuwangi, beberapa pimpinan OPD yang ada Pemkab Banyuwangi, Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi, Camat dan para pelaku seni dan budayawan serta beberapa undangan lain.
Dalam acara penutupan Banjoewangi Kolo Semono Bupati Ipuk sempat menari dan berjoget bersama penari dengan iringan Musik Bumbung dari Desa Patoman Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi.