Banyuwangi, seblang.com – Banjir selalu menjadi momok menakutkan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai. Sampah menjadi faktor utama penyebabnya.
Seperti halnya peristiwa banjir yang terjadi di kawasan Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi pada 10 April lalu.
Sampah rumah tangga, ranting pohon dan bambu menyumbat aliran sungai di bawah jembatan dusun setempat. Alhasil, rumah warga sekitar dan jalanan terendam.
Dinas PU Pengairan Banyuwangi yang mendapatkan laporan banjir saat itu, langsung bergerak cepat ke lokasi melaksanakan evakuasi.
“Tim Dinas PU Pengairan bersama warga setempat langsung melakukan pembersihan sampah yang menjadi biang banjir saat itu,” kata Kepala Dinas PU Pengairan Ir. Guntur Priambodo kepada seblang.com, Rabu (15/5/2024).
Menurutnya, sampah rumah tangga masyarakat perkampungan serta ranting pohon dan bambu dari perkebunan yang berada di hulu, terbawa arus sungai. Lalu menyumbat aliran sungai yang berada di bawah jembatan dusun setempat.
Dinas PU Pengairan Banyuwangi pun sudah melakukan antisipasi dengan normalisasi sungai sesuai existing untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kalau aliran sungai dilebarkan, nantinya masuk tanah masyarakat. Jadi kita hanya normalisasi sungai sembari gencarkan sosialisasi dan edukasi masyarakat pentingnya menjaga kebersihan sungai,” imbuhnya.
Guntur menambahkan, meskipun segala upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir tanpa dibarengi kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, pastinya banjir akan datang lagi.
“Kuncinya jangan membuang sampah di sungai, karena sungai bukan tempat pembuangan sampah,” tegas Guntur yang namanya viral dikabarkan maju dalam pemilihan kepala daerah 2024 itu.
Pencegahan dan penanganan banjir tentunya tidak bisa hanya di serahkan kepada pemerintah daerah saja.
Apalagi, Desa Sumberagung merupakan salah satu desa yang masuk kawasan ring satu tambang emas tumpang pitu.
“Peran serta untuk menjaga daerah tangkapan sungai dan bersinergi dalam mitigasi banjir sangatlah penting untuk dilakukan bersama oleh pemerintah dan stakeholder terkait,” ujarnya.
Seyogyanya, CSR dari perusahaan tambang emas pitu tidak hanya di gunakan untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan saja.
Pencegahan dan penanganan banjir seperti pembangunan tangkis sungai, irigasi, dan program penghijauan dari hulu ke hilir hendaknya juga menjadi prioritas dari CSR tambang emas tumpang Pitu.
Pihak perkebunan dan perhutani yang berada di wilayah hulu, hendaknya juga memperhatikan tanaman yang bisa menyerap air dan menahan tanah agar tidak terjadi erosi dan banjir bandang ketika terjadi hujan.