Pacitan, seblang.com – Setelah proses pemungutan suara Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari 2024, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pacitan bersatu dalam seruan perdamaian untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ahmad Munib Sirodj, Ketua FKUB Pacitan, menekankan pentingnya sikap legawa dalam menghadapi hasil pemilu, menyatakan bahwa pemilu adalah hajatan demokrasi yang harus dihadapi dengan kedamaian dan kesatuan. Menurutnya, tokoh agama memiliki peran strategis dalam mendinginkan suasana pasca pemilu dan mencegah terjadinya perpecahan.
“Pemilu damai dan sukses adalah kewajiban moral kita sebagai bangsa yang beragama,” ujarnya.
Munib Sirodj juga menegaskan bahwa kepentingan bangsa selalu harus diutamakan di atas kepentingan individu, golongan, atau partai politik. Dengan mengedepankan rasa hormat, toleransi, dan persatuan, FKUB Kabupaten Pacitan berharap Indonesia dapat melewati momen penting ini dengan damai dan bermartabat.
Suprayitno Ahmad, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pacitan, juga turut menyampaikan pesan perdamaian pasca pemungutan suara. Ia mengapresiasi kinerja TNI-Polri yang solid dalam mengamankan jalannya pemilu, yang menyebabkan suasana yang damai dan kondusif.
“TNI-Polri semakin solid dan baik, adek ayem,” ucapnya.
Suprayitno menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas politik, tanpa memandang hasil pemilu. Ia berpesan agar pihak yang menang maupun kalah tetap bersikap patut dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
“Yang menang jangan jemawa, yang kalah legawa, setelah pemilu kembali bersatu,” katanya.
Pesan persatuan dan kedamaian dari Muhammadiyah dan FKUB Pacitan diharapkan dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam menghadapi hasil Pemilu 2024.///////
