Banyuwangi, seblang.com – Pembagian bantuan Alat Masak Listrik (AML) berupa magicom yang diselenggarakan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diduga tidak tepat sasaran karena yang menerima merupakan pejabat setempat.
Agus Irawan, Kepala Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, mengaku data nama-nama penerima bantuan itu ia peroleh dari atasannya melalui kepala seksi kesejahteraan Desa Grajagan.
“Saya menerima data itu dari atas dari kesra, saya hanya menambahkan dan mengganti nama-nama yang diusulkan tersebut, ” katanya.
Ketika ditanyakan, siapa saja nama yang diusulkan sebagai penerima AML itu, dirinya menjawab kerawat Dusun yang ia pimpin.
“Para RT dan RW yang saya usulkan, ” ujar Agus.
Diduga program bantuan itu tak disosialisasikan kepada masyarakat, bahkan banyak yang tidak mengetahui dengan adanya program bantuan AML itu. Agus berdalih tidak berani menyampaikan kepada masyarakat karena tidak tahu dengan program itu.
“Saya tidak tahu, tidak tahu juga berapa jumlahnya, karena penyampaiannya kesra kurang jelas, jadi yang saya usulkan ya RT dan RW saya, karena mereka kasian sudah berkerja namun tidak pernah menerima apa-apa,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Seksi Kesejahteraan, Widodo, saat ditemui seblang.com di ruang kepala desa, ia mengatakan data nama-nama calon penerima AML ia peroleh dari dinas sosial (Dinsos) .
“Data-data itu saya terima langsung dari atas yaitu dinsos, kemudian kami kumpulkan para kepala dusun untuk men validasi para warganya, ” ungkapnya.
Perihal kenapa harus kerawat setempat yang jadi penerima bantuan alat masak berbasis listrik itu, ia mengaku karena tengat waktunya sedikit Deadline.
“Karena waktunya mepet mas, hanya dua hari bahkan saya sampai lembur, tidak mungkin juga mengakomodir atau menyampaikan ke seluruh warga masyarakat,” katanya.
Senada dengan Kepala seksi kesejahteraan, Kepala Desa Grajagan, Supriono mengatakan jika disampaikan kepada masyarakat Grajagan ini pasti tidak maksimal.
“Dengan wilayah Grajagan yang seluas dan jumlah masyarakat yang sebanyak ini, tentu program ini pasti tidak akan maksimal, jika disampaikan ke masyarakat,” katanya.////////