Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melakukan pengecekan distribusi LPG 3 Kg. Setelah sebelumnya meninjau pelaksanaan operasi pasar, Ipuk hari ini turun dan mengecek sejumlah pangkalan di wilayah perkotaan, Rabu (26/7/2023).
“Ya, saya masih mendengar warga masih kesulitan mendapatkan LPG melon. Hari ini saya ajak Pertamina untuk ikut turun. Sama-sama kita coba cek di lapangan, kenapa kelangkaan LPG ini. Alhamdulillah, dari sidak hari ini tadi ada solusi, nanti Pertamina akan ada tambahan pasokan, kira-kira ada tambahan 32 persen dari pasokan biasanya,” kata Ipuk saat meninjau pangkalan LPG di wilayah Kelurahan Kertosari. Dia mengunjungi antara lain Pangkalan LPG di Pasar Berlian, berbincang dengan pengelolanya, Cupi Ardita.
“Saya minta rencana tambah pasokan segera dieksekusi, nanti saya cek terus,” imbuh Ipuk.
Pangkalan LPG kini menjadi pilihan warga untuk membeli LPG melon karena toko-toko kelontong sudah kehabisan stok. Selain itu, pangkalan masih menjual sesuai dengan HET, yakni Rp 16 ribu per tabung.
“Warga mengeluhkan kenaikan harga, terutama yang dijual toko. Untuk itu, kami pastikan pangkalan agar bisa melayani warga dan menjual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Harga di pangkalan jangan dinaikkan,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk membeberkan bahwa Pertamina berencana menambah kuota pasokan harian LPG 3Kg untuk Banyuwangi. “Itu salah satu opsinya, biar kondisi cepat stabil. Paralel, juga akan digelar operasi murah di seluruh kecamatan selama sepekan ini secara bergiliran. Kita akan pantau terus sama Pertamina dan cari solusi jangka pendeknya untuk menstabilkan kondisi kelangkaan ini,” ujar Ipuk. Tampak hadir pula Sales Brand Manager Pertamina Banyuwangi, Denny Nuhrahanto.
Berkoordinasi dengan Pertamina, operasi pasar digelar di 12 titik se-Banyuwangi dalam pekan ini di mana per titik dialokasikan 1.600 tabung elpiji 3 kg. Sehingga total disediakan 19.200 tabung elpiji 3 kg.
Sementara itu, Denny menjelaskan bahwa pasokan LPG 3 Kg untuk Banyuwangi mencapai 153 – 155 metricton/hari, atau setara 52 ribu tabung LPG 3 Kg. Kuota tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, 2022.
“Untuk Banyuwangi, sebenarnya pasokan yang kita salurkan masih sama, tidak ada perubahan dari bulan kemarin maupun tahun kemarin juga. Namun, kami melihat tahun ini ada peningkatan konsumsi di masyarakat. Jadi, kebutuhan warga akan LPG tidak seimbang dengan kuota yang telah ditetapkan tahun ini,”kata Denny.
Menyikapi kondisi saat ini, Pertamina akan menambah kuota harian LPG. Rencananya, akan ditambah hingga 32 persen dari kuota yang telah ditetapkan dan akan didistribusikan ke 1.700 pangkalan LPG se-Banyuwangi.
“Rencananya besok kita tambah, hingga 32 persen. Selain itu, untuk segera menstabilkan kondisi, kita tambah suplai ke pangkalan, sekaligus operasi pasar tetap kita jalankan. Seperti pangkalan Kertosari ini, biasanya dijatah 100 tabung/hari, ini tadi ditambah jadi 120 tabung/hari,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, kembali Ipuk mengingatkan bahwa LPG 3 Kg tersebut merupakan produk subsidi. Hanya diperuntukkan bagi warga pra sejahtera. “Jadi, LPG 3 Kg tidak diperuntukkan bagi warga yang mampu. Apalagi untuk yang industri, rumah makan atau jenis usaha lainnya. Segera kita sidak dengan tim untuk memastikan ketepatan sasaran,” tegasnya.
Larangan penggunaan LPG bersubdi tersebut, imbuh Ipuk, juga ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). “Segera kami terbitkan Surat Imbauan yang isinya larangan bagi ASN menggunakan LPG bersubsidi,” tutup Ipuk. (*)