Situbondo, seblang.com – Setelah puluhan RT/RW protes honor insentifnya hingga pertengahan bulan April tidak cair-cair. Kemarin, Selasa (12/4/2022) uang insentif untuk RT dan RW Desa Paowan, Kecamatan Panarukan langsung dibagikan 6 (enam) bulan.
Plt. Kepala Desa Paowan, Fathorrahman membenarkan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo memberikan insentif RT dan RW yang sebelumnya sampai bulan April ini belum tersalurkan honornya dan hari ini sudah diberikan.
“Sedangkan untuk lembaga lainnya itu bertahap pencairannya. Alhamdulillah, akhirnya cair juga setelah kita mendesak Pemerintah Kabupaten Situbondo, karena insentif RT dan RW itu ujung tombak pemerintahan di bawah,” jelas Rama Ong panggilan akrabnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (12/4/2022) siang.
Total honor insentif yang diterima oleh RT dan RW kata dia, termasuk honor pada termin pertama selama 6 bulan kebelakang.
“RT dan RW menerima honor dalam satu bulan sebesar Rp 100 ribu belum dipotong PPN dan PPH, “ungkap Rama Ong.
Rama Ong sendiri berharap dengan turunnya honor insentif RT dan RW selama 6 bulan ini, semoga dapat digunakan untuk keperluan mereka dengan baik apalagi sekarang masih pandemi Covid-19 dan memasuki bulan Ramadan.
Sementara itu, salah satu Ketua RT 02 Bukkolan, Hamim Ra’is mengaku sempat merasa gundah saat honor insentif untuk RT dan RW tidak kunjung juga cair.
“Tapi sekarang sudah cair. Alhamdulillah, “ucap Hamim sambil senyum bahagia.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Plt. Kades Paowan yang telah memberikan perhatian kepada RT dan RW dengan mencairkan honor insentif RT dan RW tidak ada potongan sepeserpun.
Seperti diberitakan sebelumnya “RT dan RW Desa Paowan Situbondo Pertanyakan Kejelasan Dana Insentif yang Mandeg”. Sebanyak delapan Ketua Rukun Warga (RW) dan 33 Ketua Rukun Tetangga (RT) Se-Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, geram. Reaksi itu muncul, karena dana insentif yang biasa diterima dari Pemerintah Kabupaten Situbondo, selama beberapa bulan terakhir terhenti alias mandeg.
Bahkan, kekesalan mulai muncul, tatkala kejelasan mengenai kapan waktu pencairan atau informasi yang pasti terkait dana insentif, juga belum ada.
“Di desa sebelah, katanya sudah pada cair uang tunainya. Hanya di sini saja, yang belum,” kata Ketua RT 02 Paowan, Joniadi (54), Senin (11/04/2022).
Seharusnya, tambahnya, insentif untuk Ketua RT sebesar Rp 100 ribu dan Ketua RW sebesar Rp 100 ribu per bulan, dapat dicairkan per bulan sekali. Namun, hingga masuk pertengahan April, belum juga cair.
Salah satu Ketua RW Bukkolan, Zulkarnain Amrullah, kepada seblang.com menjelaskan tentang molornya pencairan tersebut. Menurut dia, idealnya sebulan sekali bisa dicairkan. “Maka, dibuatlah instruksi dari Presiden RI yang dimuat dalam Inpres Nomor 10 Tahun 2016 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1866/SJ yang mewajibkan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan transaksi non tunai,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, akibat lambannya pencairan, tentunya bisa berdampak pada kinerja Ketua RT dan RW. “Kami berharap, masalah ini segera cepat selesai,” katanya.
Dilain pihak, Ketua RT 04 Dusun Bukkolan, Tolak Imam Riyanto, mengaku bahwa dana insentif tersebut akan dibayarkan setiap bulan melalui rekening Bank Jatim. Adapun besaran insentif yang biasanya diterima sebesar Rp 100.000.
“Insentif untuk RW sebesar Rp 100 ribu. Tetapi kalau untuk RT, dahulu infonya dinaikkan sebesar Rp 120 ribu,” ungkapnya.
Soal insentif RT dan RW, dirinya menambahkan, tidak mengetahui penyebab terlambatnya sampai saat ini. Hanya saja, berdasarkan beberapa informasi di group WhatsApp RT dan RW Paowan yang diterimanya, RT dan RW lainnya di Kabupaten Situbondo, sudah ada yang cair secara tunai. Namun, ada juga merasakan hal serupa.
“Waktu kampanyenya Pak Bupati saat Pilkada lalu, janjinya sih mau dipermudah segala urusan pelayanan masyarakat. Apalagi hanya urusan insentif RT dan RW. Cuma sampai sekarang, kita sendiri juga tidak tahu kapan dan belum terima,” ungkapnya.
Meski begitu, Imam mengatakan, kegiatan lingkungan seperti K3 dan sosial, tetap berjalan di wilayahnya. Hanya saja, jika insentif tersebut cepat dibayarkan, maka dapat meringankan kegiatan-kegiatan yang ada.
“Ya kalau itu (dana insentif) cair, kan lumayan buat bantu-bantu kegiatan lingkungan juga nantinya,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Desa Paowan, Fathorrahman, mengatakan bahwa insentif RT/RW rencananya akan dicairkan melalui rekening Bank Jatim pada April ini. Menurutnya, keterlambatan tersebut karena sesuai arahan Pemkab, dalam hal ini DPMD yang ingin meluncurkan secara bersamaan.
“Beberapa RT dan RW hingga saat ini masih belum memberikan syarat-syarat. Persyaratan itu antara lain, pembuatan rekening Bank Jatim,” ujarnya. //