Madiun, seblang.com – Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia Riset Perkebunan Nusantara Priyono melakukan kunjungan kerja (Kunker) di wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan Madiun. Dalam lawatannya Priyono didampingi Kepala Divisi Pengelolaan Perhutanan Sosial M Yusuf Noorhajiyanto, Kepala Departemen Agroforestry Isnin Soiban, Kamis, 10/06/21.
Rombongan disambut oleh Administratur KPH Saradan Rumhayati bersama jajaran Pejabat Perhutani KPH Saradan, di petak 33 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Wilangan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilangan Utara. Mereka lalu berkunjung di rumah tokoh petani porang Desa Klangon dan lokasi tanaman porang petak 94h RPH Klango BKPH Pajaran.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia Riset Perkebunan Nusantara Priyono berniat menjalin kerjasama budidaya porang dengan skema profit sharing.
”Kami dari Riset Perkebunan Nusantara merupakan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, ingin bekerjasama untuk pemanfaatan lahan untuk pengembangan tanaman porang dengan Perhutani dengan skema profit sharing. Perhutani sebagai penyedia lahan dan sebagai operating dan Kami (RPN) mempunyai teknologi peningkatan produksi porang. Harapannya sinergi BUMN antara RPN dan Perhutani ini mampu meningkatkan produksi porang, yang dapat menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Priyono memaparkan.
Di tempat yang sama Administratur Utama KPH Saradan Rumhayati menyampaikan bahwa tanaman porang sangat cocok di lahan hutan wilayah KPH Saradan.
”Kawasan hutan wilayah kerja Perum Perhutani KPH Saradan sebagian besar lahannya sangat yang cocok untuk ditanami porang. Untuk itu kita akan bekerjasama dalam hal pengembangan tanaman porang dengan Perkebunan Nusantara, harapannya dengan adanya kerjasama ini kita akan mampu menghasilkan sistem pengembangan budidaya tanaman porang yang lebih bagus dan dapat menghasilkan kualitas umbi porang yang lebih baik pula. Sehingga produksinya dapat meningkat dan pendapatan perusahaan di bidang agroforestry bisa meningkat pula,” kata Rumhayati menjelaskan.
Seperti disampikan Petani porang sekaligus pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Pandan Asri Hartoyo, mengaku sejak tahun1987 sudah menanam porang yang awalnya merupakan tanaman liar yang ada di hutan. Namun sekarang porang merupakan salah satu sumber pendapatan yang bernilai tinggi bagi masyarakat Desa Klangon dan sekitarnya, dari hasil porang kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan hutan sekitar Desa Klangon menjadi hijau dan masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga sebagai bentuk terima kasih kepada Perum Perhutani sebagai mitra LMDH.
Wartawan : Anwar Wahyudi