Banyuwangi, seblang.com – Acara susur sungai yang berlangsung di Dam Setail Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi bertakjub No Plastik, Yes Konservasi Ikan serta background berupa papan opini, karya mewarnai anak didik taman kanak-kanak (TK), fotografi, dan konsep desain poster ikut serta menghiasi sepanjang sungai Kamis (3/6/2021).
Acara ini dihadiri jajaran Dinas Perikanan , Dinas Pengairan , Forkopimka Genteng ,Pokmaswas Sengkaring Desa Genteng Kulon, TK Bayangkari 37 Genteng dan TK Pertiwi genteng.
Panitian susur sungai Suryono Bintang Samudra Sp, dalam sambutannya mengatakan, selama ini masyarakat masih kerap kali melakukan penangkapan ikan yang tidak sehat, tentunya dengan mengunakan bahan dan alat yang merusak ikan endemic.”Sementara untuk mengembangkan jenis ikan tersebut perlu waktu panjang hingga 15-20 tahun,” ujarnya
Suryono Bintang Samudra menambahkan, Dengan adanya susur sungai pada kali ini mudah – mudahan pokmaswas “Sengkaring” dapat bekerjasama dengan semua pihak agar bisa menjaga keasrian konservasi ikan yang ada di sepanjang sungai wilayah Desa Genteng Kulon, tandasnya
Dalam kesempatan tersebut Plt Dinas Perikanan Drs. Arif Setiawan menghimbau supaya tingkat keperdulian masyarakat akan lingkungan dan konservasi lebih di tingkatkan kembali.
“Apa yang hidup di dalam sungai jangan serta merta di tangkap untuk kepentingan pribadi apalagi prosesnya dengan cara yang tidak baik, kekayaan yang terkadung di dalam sungai sebenarnya sangatlah besar dan berlimpah, belum lagi program program yang telah di laksanakan dinas pertanian berupa tabur benih ikan,”jelasnya
Keberadaan ekosistem yang aman dan nyaman untuk kelestarian konservasi ikan harus benar – benar mendapat perhatian dari semua lini pemerintah desa, Korsda, pihak aparat penegak hukum ataupun pemerintah kecamatan, mampu bersenergi dengan pihak-pihak di lapangan, seperti halnya dam setail yang lebih dengan nama Sasak Gantung ini dapat di jadikan destinasi wisata konservasi ikan,” kata arif
Hal senada di sampaikan Camat genteng Firman Sanyoto, bahwa saat ini kondisi masih kurang nyaman dikarenakan pandemi covid-19, maka protokoler prokes tentu harus dijalankan dengan baik.”Sehingga program vaksinasi dapat dilaksanakan terhadap semua masyarakat,” kata firman
“Dan untuk sungai sendiri bukan di ciptakan untuk di rusak, dengan demikian habitat yang ada di sungai perlu di jaga sedemikian rupa, banyak hal yang mampu di kelola dan nantinya menjadi penghasilan alami, tentu tetap dengan cara yang ramah lingkungan, tidak dengan mengunakan bahan maupun alat yang dapat memusnahkan perkembangbiakan ikan-ikan tersebut,” tandasnya
Sebagai acara inti dari susur sungai Dam Setail itu Dinas Perikanan menabur benih ikan sebanyak 30.000 bibit. (ari)