Kecam Tindakan Represif Oknum Polisi Terhadap Teman Seprofesi, Jurnalis Banyuwangi Audensi Dengan Kapolresta

by -231 Views
Para jurnalis bertemu Kapolresta Banyuwangi
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Sejumlah jurnalis di Banyuwangi mendatangi Mapolresta setempat sebagai bentuk protes atas tindakan represif oknum aparat kepolisian terhadap teman seprofesinya saat melakukan tugas peliputan demo tolak Omnibus Law dibeberapa daerah di Indonesia, Selasa (13/10/2020).

Kedatangan para kuli tinta inipun disambut hangat Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK beserta jajarannya. Bertempat di ruangan lounge Mapolresta Banyuwangi, mereka melakukan audiensi langsung dengan orang nomor satu di lingkungan Polresta Banyuwangi tersebut.

iklan aston

Dalam kesempatan itu, Erwin Yudianto, salah satu perwakilan jurnalis di Banyuwangi mengecam keras tindakan kekerasan terhadap pekerja media di saat menjalankan tugas sebagai jurnalistik.

Menurutnya, para jurnalis ini dilindungi oleh Undang-undang, yakni Pasal 8 UU Pers No. 40 tahun 1999 yang menyatakan, ‘Dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum’.

“Untuk itu kami mendesak agar oknum pelaku penganiayaan kepada teman jurnalis diusut tuntas, dan diberi sanksi tegas,” kata Erwin.

“Kami juga berharap, jangan sampai ada kekerasan serupa terhadap para jurnalis yang sedang melakukan tugas peliputan di wilayah Banyuwangi,” imbuhnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut para jurnalis ini juga mengapresiasi keberhasilan Polresta Banyuwangi saat melakukan pengamanan aksi demonstrasi tolak Omnibus Law di Gedung DPRD Banyuwangi, Senin (12/10/2020) kemarin, hingga dapat berlangsung kondusif.

Meski dihujani botol air mineral dan ranting pohon, petugas hanya bersiap mengantisipasi kemungkinan terburuk, tanpa membalas aksi demonstran. Beberapa polisi mencoba menenangkan situasi dengan cara humanis dan persuasif.

Mereka juga membagikan air mineral dan rokok kepada para demonstran. Bahkan para demonstran itu pun diajak bersholawat dan membaca Asmaul Husna oleh pasukan Polwan berkerudung putih. Sehingga suasana yang sempat memanas saat aksi demonstrasi kemarin, berubah menjadi lebih kondusif.

“Kami ingin, langkah-langkah humanis dan persuasif Polresta Banyuwangi saat melakukan pengamanan aksi demonstrasi tolak Omnibus Law kemarin, ditiru oleh Polres-Polres lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin berjanji akan menyampaikan hasil audiensi tersebut ke institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Menurutnya, peristiwa tersebut bukanlah unsur kesengajaan yang dilakukan petugas kepolisian terhadap rekan-rekan jurnalis. Dari informasi yang didapatkannya, teman-teman jurnalis itu saat kejadian berada ditengah-tengah kerumunan para pelaku anarkis. Merekapun waktu itu, tidak mengenakan id card atau tanda pengenal yang melekat di tubuhnya.

“Sehingga petugas tidak dapat membedakan rekan jurnalis dengan pelaku anarkis dalam aksi demonstrasi tolak Omnibus Law tersebut,” kata Kombes Pol Arman.

Untuk itu, kata Arman, kedepannya teman – teman jurnalis diharapkan menggunakan id card atau atribut pengenal lainya saat menjalankan tugasnya dalam melakukan peliputan aksi demonstrasi.

“Sehingga kami bisa mengenali mana jurnalis dan pelaku anarkis di situasi seperti itu,” ujarnya.

wartawan : Teguh Prayitno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.