Foto : Kondisi pasien tersebut saat di depan UGD Puskesmas setempat
Banyuwangi, seblang.com – Pelayanan kesehatan yang diduga kurang berpihak kepada masyarakat terjadi di wilayah Kecamatan Bangorejo. Mbah Wasiem usia sekitar 60 Tahun pasien yang diduga salah minum obat tidak ditangani saat hendak memeriksakan diri ke Puskesmas (PKM) Kebondalem.
Pasien asal Desa Bangorejo tersebut datang diangkut menggunakan Pikc up jenis Grand Max oleh Romi Syahroni, Rabu (1/7) sekitar Pukul 21.30 WIB. Setibanya di depan Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) PKM setempat, bukannya cepat ditangani malah nenek renta tersebut diduga dibiarkan di atas bak Pick up.
“Alasannya kamar penuh. Penuh atau tidak saya tidak tahu,” jelas Romi, Rabu (1/7) malam.
Karena khawatir dengan kondisi pasien, Romi langsung merujuk Mbah Wasiem ke Rumah Sakit Ar rohmah Jajag, Kecamatan Gambiran. Di tempat pelayanan kesehatan ini menurut Romi, pasien yang dibawanya langsung mendapat perawatan medis.
“Alhamdulillah, kondisinya sudah mulai membaik,” papar Romi.
Dari dugaan penolakan pasien tersebut, Romi sangat menyangkan pihak petugas medis PKM setempat. Dia juga sempat mengunggah vidio saat di UGD di akun Facebook pribadinya, hingga mendapat komentar dari para nitizen.
“Kenapa tidak dilakukan pemeriksaan dulu. Apakah memang kamarnya benar – benar penuh. Apakah ketika kamar penuh pelayanannya begitu,” keluh Romi.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Dr. Widji Lestariono saat dikonfirmasi mengatakan, saat itu harusnya pasien dilakukan pemeriksaan meliputi ‘anamnesa’ dan pemeriksaan fisik meski di atas mobil.
Harus dilakukan sesuai kaidah – kaidah rujukan yang baik termasuk menyertakan surat rujukan. Dan perlu ditingkatkan kemampuan komunikasi kepada petugas.
“Saya langsung perintahkan Kepala Puskesmas Kebondalem, untuk kumpulkan semua karyawan terutama ‘Front Liner’ untuk sampaikan hal ini,” jelas Dr. Widji Lestariono. (yud)
