Foto: peta sebaran Covid-19 di Banyuwangi per Sabtu (25/4).
Banyuwangi, seblang.com – Satu warga di Banyuwangi kembali dinyatakan positif terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19). Hal tersebut dipastikan oleh juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Sabtu (25/4).
Rio sapaan akrab dr Widji Lestariono yang juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi ini mengatakan, pasien terkonfirmasi nomor 4 tersebut adalah warga berusia 82 tahun dari Kecamatan Singojuruh.
Sehingga total saat ini sudah ada empat pasien positif di Banyuwangi, di mana satu di antaranya sembuh dan satu lainnya meninggal. Adapun yang dalam perawatan dua orang.
Rio menjelaskan, pasien positif Covid-19 tersebut sebelumnya merupakan pasien salah satu dokter di rumah sakit di Surabaya, karena mengalami gangguan saluran kencing.
“Kemudian, ketika di Banyuwangi, pada 16 April 2020, pasien tersebut memeriksakan diri ke salah satu dokter,” jelasnya.
Karena khawatir ada gangguan yang lebih parah, lanjut dia, yang bersangkutan memutuskan untuk langsung kontrol ke dokternya di Surabaya, yang memang sudah mengetahui riwayat medisnya sejak awal. Setelah dibawa ke salah satu rumah sakit di Surabaya, diputuskan akan ada tindakan medis ke pasien tersebut.
”Nah, prosedur di saat pandemi saat ini, sebelum tindakan medis memang harus dites terkait Covid-19, dan ternyata positif berdasarkan uji spesimen PCR. Sore tadi kami dikabari dari Surabaya,” ujarnya.
Rio menambahkan, berdasarkan kronologi dari keterangan keluarga, pasien tersebut sempat dijenguk oleh sopir dan puteranya dari Jakarta, selama yang bersangkutan dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya lantaran gangguan saluran kencing tersebut sejak 17 April.
Pihaknya pun, lanjut Rio, hingga saat ini belum mengetahui sumber penularannya. Akan tetapi sesuai protokol, pihaknya melakukan tracing kontak dekat pasien tersebut di Banyuwangi.
“Malam ini kami data semua kontak dekat, termasuk keluarga, dan akan dilakukan langkah-langkah sesuai protokol kesehatan, termasuk rapid test. Kontak dekat juga kami minta melakukan isolasi,” pungkasnya. (guh)
