Bulog Jaga Ketahanan Pangan Ditengah Keprihatinan Wabah Covid-19

by -393 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Sebagai salahsatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab menjaga ketahanan pangan, Sub Divisi Regional (Subdivre) Badan Usaha Logistik (Bulog) Banyuwangi khususnya, terus melakukan upaya menjaga ketahanan pangan dalam suasana keprihatinan penyebaran wabah Covid-19.

Menurut Frima Agung Nitipraja, Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, dalam masa prihatin ini pihaknya melaksanakan aturan pemerintah pusat dengan menjalankan program kerja dari rumah atau Work From Home (WFH ) dengan melaksanakan tugas secara bergantian untuk piket di kantor memberikan layanan bagi warga masyarakat.

iklan aston

Untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan teman-teman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun dinas/instansi terkait memanfaatkan teknologi informasi dengan melalui Whats App (WA) atau video conference.

Selanjutnya Frima menuturkan dalam menyikapi kondisi tanggap darurat Covid-19 dan dalam rangka menjaga ketahanan pangan, Bulog Banyuwangi masih rutin melaksanakan program kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan & Stabilisasi Harga) khususnya untuk beras medium dan komoditi pangan lain seperti, minyak goreng, tepung dan lain sebagainya.

Program KPSH tersebut dilaksanakan seluruh Gudang Bulog yang ada di Banyuwangi mulai gudang Ketapang, Rogojampi, Wonosobo (Srono) dan gudang Bulog yang lain.

“Namun untuk kegiatan penjualan yang mobile seperti di Pasar Induk Banyuwangi, untuk sementara dipindahkan ke Kantor Bulog, tentunya hal ini dilakukan dalam rangka Sosial Distancing mencegah penyebaran Covid-19. Saat ini kami juga melakukan program penjualan melalui i-panganan.com & Pre Order (PO) komoditi pangan melalui Telpon/WA di nomor 0811 3136 777,”jelas pria berkacamata tersebut.

Alumni IPB itu mengungkapkan, bahwasanya stok beras yang ada di Gudang Bulog Banyuwangi saat ini kurang lebih 21.000 ton dan diperkirakan mampu menjaga ketahanan pangan atau stok 5 – 6 bulan kedepan.

Selain itu, untuk beberapa wilayah kecamatan di Banyuwangi, untuk sektor pertanian khususnya tanaman padi saat ini dalam kondisi menjelang panen dan diperkirakan di akhir bulan April 2020 mulai masuk masa panen.

“Tentunya akan menambah cadangan stok yang ada di Bulog seiring dengan adanya program kegiatan Pengadaan Gabah/Beras ,”imbuhnya.

Banyuwangi, seblang.com – Sebagai salahsatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab menjaga ketahanan pangan, Sub Divisi Regional (Subdivre) Badan Usaha Logistik (Bulog) Banyuwangi khususnya, terus melakukan upaya menjaga ketahanan pangan dalam suasana keprihatinan penyebaran wabah Covid-19.

Menurut Frima Agung Nitipraja, Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, dalam masa prihatin ini pihaknya melaksanakan aturan pemerintah pusat dengan menjalankan program kerja dari rumah atau Work From Home (WFH ) dengan melaksanakan tugas secara bergantian untuk piket di kantor memberikan layanan bagi warga masyarakat.

Untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan teman-teman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun dinas/instansi terkait memanfaatkan teknologi informasi dengan melalui Whats App (WA) atau video conference.

Selanjutnya Frima menuturkan dalam menyikapi kondisi tanggap darurat Covid-19 dan dalam rangka menjaga ketahanan pangan, Bulog Banyuwangi masih rutin melaksanakan program kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan & Stabilisasi Harga) khususnya untuk beras medium dan komoditi pangan lain seperti, minyak goreng, tepung dan lain sebagainya.

Program KPSH tersebut dilaksanakan seluruh Gudang Bulog yang ada di Banyuwangi mulai gudang Ketapang, Rogojampi, Wonosobo (Srono) dan gudang Bulog yang lain.

“Namun untuk kegiatan penjualan yang mobile seperti di Pasar Induk Banyuwangi, untuk sementara dipindahkan ke Kantor Bulog, tentunya hal ini dilakukan dalam rangka Sosial Distancing mencegah penyebaran Covid-19. Saat ini kami juga melakukan program penjualan melalui i-panganan.com & Pre Order (PO) komoditi pangan melalui Telpon/WA di nomor 0811 3136 777,”jelas pria berkacamata tersebut.

Alumni IPB itu mengungkapkan, bahwasanya stok beras yang ada di Gudang Bulog Banyuwangi saat ini kurang lebih 21.000 ton dan diperkirakan mampu menjaga ketahanan pangan atau stok 5 – 6 bulan kedepan.

Selain itu, untuk beberapa wilayah kecamatan di Banyuwangi, untuk sektor pertanian khususnya tanaman padi saat ini dalam kondisi menjelang panen dan diperkirakan di akhir bulan April 2020 mulai masuk masa panen.

“Tentunya akan menambah cadangan stok yang ada di Bulog seiring dengan adanya program kegiatan Pengadaan Gabah/Beras ,”imbuhnya.

Selanjutnya Kasubdivre Bulog Banyuwangi menambahkan, warga masyarakat tidak perlu kuatir terkait kemungkinan terjadinya penimbunan beras. Karena yang melakukan order beras biasanya teman-teman yang masuk dalam Rumah Pangan Kita (RPK) dan kuantumnya rata-rata 1 hingga 2 ton.

“Untuk penimbunan saya kira tidak ada, karena di wilayah barat sudah mulai panen dan harga beras pun masih cukup stabil. Dan mitra bulog yang mengambil beras di awal sudah ada komitmen lewat surat pernyataan, bahwa penjualan beras tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan,” pungkasnya. (nur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.