Malang, seblang.com — Pasangan calon Wali dan Wakil Wali kota Malang nomor urut 3 Abah Anton dan Dimyati Ayatulloh menyatakan tidak akan melaksanakan kampanye Akbar yang rencananya menghadirkan Gus Iqdam pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam Kabupaten Blitar.
Berawal dari pertemuan Abah Anton dan Dimyati dengan Gus Iqdam di Ponpes Mambaul Hikam Kabupaten Blitar, muncul isue rencana ikutnya Gus Iqdam ikut kampanye Akbar yang akan dilaksanakan pada tanggal 22/11 di Bundaran Simpang Balapan Jalan Ijen Kota Malang.
Tim Pemenangan Paslon Abadi merespon kabar tersebut dengan mengeluarkan sebuah surat pemberitahuan bernomor 053/TP-ABADI/XI/2024, bahwa kabar akan dilakukannya Kampanye Akbar tersebut tidaklah benar.
“Informasi tersebut tidak benar, karena bukan merupakan informasi resmi dari Tim Pemenangan Abadi,” isi surat resmi dari Tim Pemenangan Abadi yang di Ketuai oleh Arif Wahyudi.
Dijelaskan oleh Arif Wahyudi dalam surat pemberitahuan tersebut, bahwa atas dasar banyak pertimbangan, Tim Pemenangan Paslon Abadi memang tak akan melaksanakan kegiatan Kampanye Akbar.
“Dengan banyak pertimbangan, Tim Pemenangan Abadi tidak melaksanakan kegiatan dalam bentuk kampanye rapat umum atau kampanye akbar,” ungkap Arif dalam surat pemberitahuan tersebut.
Ditemui usai debat publik Pilkada serentak Kota Malang putaran III, Dimyati Ayatulloh calon Wakil Wali kota Malang nomor urut 3 mengatakan hal yang sedikit berbeda dan menyimpan pertanyaan besar terkait kampanye Akbar karena secara formal Kampanye Akbar membutuhkan izin dan juga konfirmasi dengan Gus Iqdam.
Hal ini menjadi kontradiktif, di mana sebelumnya Paslon Abadi telah melakukan komunikasi dengan Gus Iqdam. Dan dari komunikasi tersebut Gus Iqdam memberikan dukungan terhadap Paslon Abadi.
Lebih lanjut Dimyati menyampaikan, bahwa terdapat hal-hal yang memang secara formal tidak dapat disampaikan dengan detail ataupun sejelas-jelasnya, yang mana ini telah melalui berbagai pertimbangan matang oleh tim.
“Secara formal kita menyampaikan, bahwa kampanye akbar outdoor butuh izin dan juga butuh konfirmasi dari Gus Iqdam. Tapi pada kenyataannya pada kondisi formal kita nggak mungkin menyampaikan mendapatkan intervensi penguasa, intervensi penegak hukum, ancaman dan lainnya, kan nggak mungkin kita tulis seperti itu,” tandas Dimyati.
Untuk itulah dalam hal ini secara formal Paslon Abadi menyatakan tidak akan menggelar Kampanye Akbar mendatangkan Gus Iqdam.///////