Paguyuban Pedagang Banyuwangi Joko Tole 3 Kali Kirim Surat Ke Bupati Ipuk Fiestiandani tapi Tak Direspons

by -475 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Paguyuban Pedagang Banyuwangi Joko Tole, sudah tiga kali mengirimkan surat kepada Bupati setempat Ipuk Fiestiandani namun tak direspons.

Pembina Paguyuban Pedagang Banyuwangi Joko Tole, Hidayaturrahman yang akrab disapa Dayat mengatakan, para pedagang di pasar induk Banyuwangi selama ini sudah cukup sabar dan sudah mengikuti aturan dari pemerintah daerah.

iklan aston
iklan aston

Salah satunya pedagang siap untuk direlokasi ke sekitaran Gedung Wanita selama pasar Banyuwangi dilakukan revitalisasi. Namun pada pertengahan jalan, pemerintah daerah justru tidak komitmen dengan janjinya, tambah dia.

“Pemerintah daerah berjanji akan membangun pasar Banyuwangi dalam waktu tertentu, namun faktanya, hingga kini hanya dilakukan pembongkaran bangunan, sementara proses pembangunan tak kunjung dilakukan”, jelas Dayat kepada sejumlah wartawan pada Kamis (08/08/2024).

Selanjutnya dia menyayangkan, sudah ada 3 surat dari Paguyuban Pedagang Banyuwangi Joko Tole yang dikirimkan kepada Bupati Banyuwangi namun tidak pernah direspons.

Surat yang pertama, menurut dia terkait permintaan adanya pernyataan resmi dari pemerintah daerah, yakni setelah pasar induk selesai direnovasi, ada jaminan bagi para pedagang yang direlokasi nantinya bisa menempati kembali di pasar tersebut.

Yang kedua, surat permohonan keringanan retribusi, dimana para pedagang meminta setiap lapak yang ditempati, dikenakan retribusi Rp 2.000 (dua ribu) per harinya.

Sebelumnya, imbuh Dayat pedagang dikenakan retribusi Rp 600 (enam ratus) per meter per lapak. Sementara jumlah lapak yang ada di pasar tersebut sebanyak 200 lebih.

Sedangkan surat ketiga adalah permintaan pedagang yang direlokasi di area Gedung Wanita, agar dapat dipindah ke bagian depan atau jika tidak, mereka meminta dipindah ke sekitar area Gedung Juang 45 yang lokasinya dekat dengan pasar induk Banyuwangi.

Menurut Dayat surat permohonan tersebut sudah dikirimkan bulan Juni dan Juli 2024 yang lalu, namun sampai saat ini tidak ada respons sedikitpun dari pemerintah daerah.

Karena aspirasi para pedagang tidak mendapat respons dari pemerintah daerah, akibatnya saat ini para pedagang di pasar Banyuwangi kecewa. Sehingga saat ini mereka terpaksa pindah kembali berjualan di wilayah sekitaran Gedung Juang atau Jalan Diponegoro.

“Kami berharap pemerintah daerah memperhatikan nasib para pedagang ini, karena mereka juga butuh makan untuk keluarga mereka, jangan diberi janji janji, tapi anggota kami butuh kepastian untuk menopang ekonomi mereka”, pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.