Banyuwangi Luncurkan Masterplan Pengelolaan Sampah Terintegrasi Pertama di Indonesia

by -4900 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
iklan aston

Jakarta, seblang.com – Banyuwangi membuat sejarah dengan meluncurkan Masterplan Pengelolaan Sampah, sebuah inisiatif sistematis dan strategis yang menjadi pertama di Indonesia.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meresmikan masterplan ini dalam kerjasama dengan Avfall Norge dan Indonesian Solid Waste Association (INSWA) di Jakarta, Senin (5/1/2024).

iklan aston

Peluncuran tersebut dihadiri oleh CEO Avfall Norge Runar Bålsrud, Chairman INSWA Guntur Sitorus, Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek dan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Nani Hendiarti Anugrahadi, serta perwakilan sejumlah kedutaan negara sahabat di Indonesia yakni Norwegia, Denmark, Belanda, Australia dan Swiss.

Ipuk mengungkapkan, Masterplan atau Dokumen Rencana Induk Persampahan (DRIP), disusun oleh Pemkab Banyuwangi dengan InSWA, atas fasilitasi program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC) dari Avfall Norge. DRIP ini memuat rencana pengelolaan sampah Banyuwangi yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk jangka waktu 20 tahun.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Norwegia dan segenap instansi yang terlibat, yang telah banyak membantu Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Termasuk dalam penyusunan MasterPlan ini,” ujar Bupati Ipuk.

Bupati Ipuk menegaskan komitmen Pemkab Banyuwangi terhadap pengelolaan sampah yang komprehensif, termasuk infrastruktur, edukasi, dan tata kelola.

“Pengelolaan persampahan di Banyuwangi telah memiliki payung hukum agar pelaksanaannya berkelanjutan. Maka dari itu kami menyusun masterplan, yang saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati No 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan,” terang Bupati Ipuk.

Masterplan ini, menargetkan mencapai 0% kebocoran sampah dan 60% pengolahan sampah pada tahun 2046. Ipuk pun optimis pengelolaan sampah akan berlangsung maksimal. “Baik sampah organik maupun anorganik semuanya akan terkelola dengan baik,” jelasnya.

“Banyuwangi juga telah menyiapkan rencana aksi dan paket kebijakan yang lengkap dengan kebutuhan pendanaannya untuk seluruh stakeholder, selama 23 tahun ke depan yang dapat menjadi panduan dalam implementasi sistem pengelolaan sampah,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Avfall, Norge Runar Bålsrud, memuji masterplan pengelolaan sampah Banyuwangi sebagai yang pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, menunjukkan perencanaan sistematis dan strategis untuk pengelolaan sampah.

“Saya mengapresiasi peran pemerintah Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Semuanya berjalan lancar tanpa ego politik,” ujar Runar.

Mengakui tantangan dalam pengurangan sampah dan pengelolaan yang baik, ia menekankan bahwa Banyuwangi membuktikan bahwa dengan tekad, pengelolaan sampah yang efektif dapat tercapai.

“Apa yang dilakukan Banyuwangi seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” tambahnya.

Ketua INSWA, Guntur Sitorus, menegaskan bahwa masterplan Banyuwangi akan menjadi standar pengelolaan sampah untuk 20 tahun ke depan. Ia menekankan peran kunci kolaborasi antara semua lembaga Pemkab Banyuwangi dalam pengelolaan sampah.

“Implementasi pengelolaan sampah memerlukan keterlibatan lembaga. Banyuwangi membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab satu departemen, tetapi merupakan upaya kolaboratif melibatkan semua lembaga untuk mewujudkan regulasi pengelolaan sampah ini,” tutup Guntur.

Banyuwangi saat ini memiliki 19 tempat pengelolaan sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) melalui kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP). Salah satunya, TP3SR di Balak, berkolaborasi dengan Avfall Norge dan telah beroperasi sejak September 2023. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.