Banyuwangi, seblang.com – Video call Whatsapp (WA) mesum berujung pemerasan dialami seorang pria berinsial AR di Banyuwangi. Dia mengaku diperas ratusan ribu rupiah usai menerima panggilan video call seks dari seseorang wanita yang tak dikenalnya.
“Awalnya saya iseng-iseng menginstal sebuah aplikasi michat menggunakan akun facebook di Hp, Minggu (24/4/2022) kemarin,” kata AR kepada seblang.com, Selasa (26/4/2022).
Dari aplikasi tersebut, AR dan pelaku berkenalan dan saling membalas chat. Kemudian tiba-tiba saja pelaku itu mengirim pesan Whatsapp dan mengajak video call. Meski, kata AR, dirinya tidak pernah sama sekali memberikan nomor handphonenya tersebut.
“Kesalahan saya mungkin daftar aplikasi michat menggunakan akun facebook. Karena di akun tersebut ada nomor Handphone yang saya gunakan untuk usaha jual beli online. Jadi kemungkinan pelaku mendapatkan nomor handphone saya dari sana,” kata AR.
Nah saat baru ditanggapi video call tersebut, pelaku yang merupakan seorang wanita ini sudah dalam keadaan bugil. Sebagai laki-laki normal, AR pun larut dan menuruti permintaan pelaku untuk meladeninya.
Saat video call berlangsung itulah pelaku merekam video tak senonoh tersebut yang didalamnya ada AR. Kemudian video tersebut dijadikan alat untuk memeras AR dengan mengancam akan menyebarnya.
“Awalnya minta pulsa, tetapi kemudian minta uang lebih dengan mengancam akan menyebar rekaman video call seks tersebut. Karena awalnya saya takut, saya transferkan uang totalnya Rp 400 ribu,” jelasnya.
Tak sampai disitu, Senin (25/5/2022) tiba-tiba ada seorang pria tak dikenalĀ menghubungi AR, dan mengaku wartawan dari media online nasional. Dia meminta uang jutaan rupiah, jika tidak bersedia maka akan mempublikasikannya.
Melalui pesan Whatsapp, AR pun dikirimi surat dari kantor medianya, tanda pengenal dan screen shot berita yang menunjukkan wajahnya di video call seks tersebut. Wartawan abal-abal itupun mengancam akan melaporkannya ke Polisi atas video tersebut.
“Awalnya saya takut. Kemudian saya konsultasi ke teman yang kebetulan berprofesi wartawan. Ternyata, yang menghubungi saya itu merupakan wartawan abal-abal, dan diduga dari sindikat penipuan online,” ujar AR.
Dari kejadian ini, AR pun memberanikan diri untuk lapor ke Polisi, Senin (25/4/2022). Dia melaporkan bahwasanya dirinya telah menjadi korban penipuan dan pemerasan.//