Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun dan mengembangkan sektor pariwisata, salahsatunya rencana mengangkat Kampung Mandar Banyuwangi menjadi pusat pasar ikan di Banyuwangi.
Menurut M Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi pihaknya akan menggelar Fish Market Festival yang diharapkan menjadi pusat kuliner makanan ikan laut di kawasan Kampung Mandar. Rencananya even tersebut akan dilaunching pada Sabtu (12/06/2021) mendatang.
“Konsep yang ditawarkan adalah pengunjung/wisatawan akan membeli ikan yang fresh kemudian dibersihkan dan diantar ke rumah penduduk setempat untuk dimasak. Konsep fish market yang mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat. Kami berharap Mandar yang lokasinya ditepi laut bisa diangkat menjadi pusat pariwisata perikanan,”jelas Bram.
Selanjutnya Bram menuturkan konsep yang dikembangkan di kawasan tersebut, masyarakat tidak hanya sekedar bisa menikmati makanan di lokasi tersebut. Akan tetapi bisa membeli produk-produk perikanan misalnya; petis, trasi, ikan asin, ikan asap dan berbagai macam produk olahan dari bahan ikan di Mandar.
“Harapannya Kampung Mandar yang selama ini dikenal kumuh dan kotor akan berubah menjadi wisata kampung dengan budaya dan UMKM dari bahan baku ikan. Sehingga terbentuk image orang yang ingin membeli produk ikan pasti ingat Kampung Mandar,”imbuhnya.
Selanjutnya ayah dua putri itu menambahkan untuk persiapan launching Fish Market Festival sudah mencapai 80 persen. Beberapa penataan kampung sudah dilakukan dengan bantuan CSR beberapa pihak dan yang tidak kalah penting perubahan mindset masyarakat Mandar yang akan mengelola dan menikmati hasilnya.
Program yang dilakukan merupakan cara pemerintah dalam merubah budaya Kampung Mandar dengan segala image kurang bagus, berubah menjadi kampung yang mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang dan berkunjung ke Banyuwangi, tambah Bram.
Fakta yang di lapangan, pada awal pemerintah membangun dan menginisiasi kawasan Mandar menjadi sentra kuliner di pinggir jalan sekitar pantai Boom yang saat ini ramai kurang mendapatkan respon. Tetapi begitu secara ekonomi warga merasa mendapatkan sesuatu maka masyarakat lebih mudah ditata.
Mengedukasi warga untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan jauh lebih mudah. Selain itu yang penting mereka dalam menerima wisatawan atau masyarakat yang mau makan disana menjadi lebih humanis.
“Semua tahu karakter orang Mandar yang kebanyakan nelayan adalah keras, begitu berubah menjadi pelayan yang menjajakan dagangan berubah humanis. Dahulu rumah mereka belum tertata dan terkesan apa adanya. Sekarang sudah dibangun menghadap ke jalan yang enak dan sedap dipandang. Sehingga ekonomi mampu merubah mindset seseorang untuk merebut dan mempertahankan dengan cara merubah budaya mereka,”pungkas Bram.
Wartawan Nurhadi