Banyuwangi, seblang.com – Karena warga masyarakat desa Parangharjo kecamatan Songgon Banyuwangi sudah mengajukan surat kepada pimpinan dewan, maka Komisi I DPRD Banyuwangi menunggu disposisi Ketua dewan dalam menindaklanjuti pengaduan warga terkait rencana pemilihan kepala desa (Pilkades) Penggangti Antar Waktu (PAW) karena pejabat kepala desa (Kades) meninggal dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan Marifatul Kamila, Anggota Komisi I DPRD Banyuwangi kepada wartawan media ini melalui WhatsApp (WA) Rabu (19/05/2021).
“Mereka sudah memasukan surat ke sekretariat dewan dan setelah ada disposisi ketua maka Komisi I akan melakukan rapat internal. Setelah rapat akan menindaklanjuti. Tapi Bagian Tata Pemerintahan Desa (Tapemdes) hari Kamis besok akan turun ke Parangharjo,”jelas Politisi Partai Golkar Banyuwangi tersebut.
Sementara Sularso, Salah Seorang tokoh masyarakat desa Parangharjo mengungkapkan hari Senin lalu bersama beberapa warga mengadukan permasalahan tahapan pilkades PAW desanya yang dinilai tidak normal.
“Bahkan informasi terakhir 7 orang panitia sudah mengundur diri tinggal tersisa dua orang artinya sudah bubar. Tetapi diisi lagi dengan orang-orang tertentu tanpa melalui musyawarah dusun bahkan sudah disahkan dalam rapat BPD dan dalam waktu dekat akan ditetapkan dalam musyawarah desa (Musdes),”jelasnya.
Selanjutnhya dia menuturkan sejak awal proses pembentukan panitia pilkades PAW di desa tidak melalui prosedur yang seharusnya karena hanya melibatkan para ketua RT tanpa melibatkan tokoh masyarakat desa setempat.
Sularso dan beberapa warga juga mendengar Bagian Tapemdes pemkab Banyuwangi akan turun ke desa Parangharjo menyelesaikan agar proses pilkades PAW di desanya berjalan normal. Karena ada kepentingan-kepentingan oknum tertentu menjadi tidak normal.
”Yang jelas apabila sejak awal menyalahi aturan maka hasilnyapun nanti tidak baik. Kami menginginkan proses pilkades PAW desa kami berjalan dengan baik. Kalau PAW nya tidak baik lebih bagus pilkades biasa saja,”pungkas Sularso.
Wartawan Nurhadi
